SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI--Pencurian alat penghitung pemakaian air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Sari Wonogiri marak terjadi dalam sepekan terakhir. Tak kurang 13 rumah menjadi korban aksi pencurian itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Informasi yang diterima Solopos.com, Minggu (3/3/2013), pencurian itu menimpa warga Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri dan sejumlah warga di Kecamatan Selogiri. Tak hanya kehilangan meter listrik, warga pun dibuat susah dengan biaya pengganti meter air yang mahal.

Korban pencurian meter air, warga RT 002/RW 005 Kelurahan Wonokarto, Untung Raharjo [biasa disapa Teguh], mengatakan menyadari meter listrik hilang pada Minggu (24/2/2013). Dia menduga maling menggasak meter listrik pada dini hari. Atas kehilangan yang tidak disebabkan dirinya sendiri itu, Teguh diminta membayar Rp475.000 untuk mendapatkan meter air pengganti dari PDAM.

“Bukan saya yang menghilangkan, tapi saya yang harus membayar gantinya. Dan itu, harus tunai. Saya menawar untuk dicicil tidak boleh. Padahal itu kan musibah, saya juga tidak mau itu terjadi” ungkap Teguh, saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Tidak hanya Teguh, tiga warga lain di kelurahan yang sama juga kehilangan meter listrik. Bahkan di dua kecamatan, total korban pencurian meter air mencapai 13 rumah. Warga yang resah atas aksi pencurian masal itu kemudian menyampaikan keluhan kepada anggota DPRD Wonogiri, Abdullah Rabbani, yang juga warga Kelurahan Wonokarto.

Rabbani menilai biaya penggantian kehilangan meter air seharusnya tidak menjadi beban pelanggan, karena meter air tersebut adalah milik PDAM. Seharusnya, dia menegaskan, PDAM memberikan pelayanan pada pelanggan secara total, termasuk menjamin keamanan peralatan yang digunakan.

“Karena meter air itu milik PDAM, semestinya kalau ada yang hilang, tidak disengaja pelanggan, PDAM yang menggantinya. Mengapa dibebankan pelanggan. Belum lagi soal biaya penggantian, saya dilapori nilainya bervariasi. Ada yang Rp475.000, ada yang hanya Rp365.000. Jangan-jangan ada oknum yang bermain,” tegas Rabbani.

Sesuai Prosedur

Menanggapi keluhan tersebut, Direktur PDAM Wonogiri, Sumarjo, membenarkan ada kejadian tersebut. Menurutnya, petugas PDAM di lapangan telah menindaklanjuti laporan pelanggan sesuai prosedur.

Berdasarkan Keputusan Direktur PDAM Nomor 690/27/2012 kehilangan meter menjadi beban pelanggan. Dalam keputusan itu ditetapkan pula biaya penggantian senilai Rp310.000 jika hanya meter air yang hilang dan Rp475.000 jika meter air serta aksesoris yang melengkapinya hilang.

Sumarjo menambahkan warga bisa menyampaikan usulan terkait lokasi meter air yang dinilai lebih aman. “Kami sudah sesuai ketentuan keputusan direktur tersebut. Dan, kami bersedia memindahkan lokasi meter air jika dianggap tidak aman. Kami bisa memindahkan sesuai kondisi rumah,” beber Sumarjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya