SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos.com)
Pencurian Solo ini melibatkan remaja 16 tahun yang dihajar massa saat mencongkel kotak amal di musala Aspol Baron.
Solopos.com, SOLO — MA, 16, warga Desa Congkrang, Muntilan, Magelang, dihajar massa setelah ketahuan mencuri kotak amal di musala Asrama Polisi (Aspol) Kampung Baron, Panularan, Laweyan, Solo, Kamis (4/8/2016) lalu.
Kapolresta Solo, Kombes Pol. Ahmad Luthfi melalui Kapolsek Laweyan, Kompol Agus Puryadi, mengatakan kejadian tersebut terjadi pada pukul 08.00 WIB bermula saat pelaku berjalan pelan di depan Musala An-Nur. Mengetahui ada kotak amal di dalam musala dan tidak ada orang yang menjaga, pelaku langsung masuk.
“Pelaku merusak gembok kotak amal dengan menggunakan linggis kecil yang di bawa pelaku dari rumah,” ujar Agus kepada wartawan di Mapolsek, Sabtu (6/8/2016).
Agus mengatakan pencurian itu dikatahui takmir musala saat hendak masuk membersihkan musala mendapati pelaku mengambil uang di dalam kotak amal. Mengetahui aksinya diketahui, lanjut dia, pelaku langsung lari ke luar musala. “Warga menangkap pelaku dan langsung dihajar massa. Pelaku setelah itu dibawa ke Mapolsek Laweyan,” kata dia.
Menurut Agus, pengakuan pelaku sebelumnya juga pernah ditangkap polisi dengan kasus sama mencuri kotak amal di Pasar Muntilan, Magelang. Barang bukti yang disita polisi dari tangan pelaku yakni uang senilai Rp700.000, linggis, dan kotak amal. “Pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan hukuman lima tahun penjara,” kata dia.
Sementara itu, MA, mengaku tidak tahu kalau kotak amal yang dicuri berlokasi di kompleks Aspol. Di Solo sedang bermain di rumah teman yang berada di belakang Pasar Legi, Solo. “Saya baru sepekan di Solo dan uang sudah habis sehingga mencari uang di jalan dengan cara mencuri,” kata dia.