SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencurian. (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Pencurian Solo diberantas. Polisi mengungkap kode rahasia yang digunakan pencuri.

Solopos.com, SOLO – Modus pencurian rumah yang tak ditempari kerap kali berubah-ubah. Polisi merilis modus kejahatan terbaru aksi pencurian rumah kosong, yakni dengan memakai tanda atau kode rahasia yang dicoret di tiang listrik, tiang telpon, atau tembok.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kode rahasia tersebut sengaja ditulis oleh komplotan pelaku kejahatan yang berisi informasi terkait keamanan target sasaran. Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Yuliantara Prorianta, mengatakan modus pencurian rumah kosong dengan memakai kode atau sandi tengah jadi sorotan Mabes Polri.

Polresta Solo juga langsung menyampaikan info tersebut ke polsek-polsek hingga RT/RW. Menurut Yuli, kode-kode tersebut biasanya ditulis di tembok-tembok, tiang listrik, atau di tiang telepon. Kode itulah yang menjadi panduan komplotan pencuri untuk beraksi.

Salah satu contoh kode rahasia yang dipakai komplotan pencuri rumah kosong ialah pemakaian tanda cross atau silang. Jika kode cross berwarna merah, berarti kawasan perumahan itu ada penjaganya.  Sebaliknya, jika tak ada penjaganya, tanda silang akan berwarna putih.

Setelah tanda silang, ada lagi kode untuk menggambarkan kondisi sasaran target. Salah satunya ialah “PA” yang berarti “posisi aman”.

Ada pun waktu-waktu yang diangap aman untuk menjalankan aksi pencurian akan ditulis dengan kode angka. Jika lokasi target benar-benar aman, kode paling belakang ialah kalimat “STRONG” alias direkomendasikan.

“Misalnya PAB2 524-STRONG. Artinya posisi aman pada rumah blok 2 pada jam 5 sore hingga pukul 04 pagi. Lokasi berkdoe STRONG direkomendasikan untuk jadi target sasaran pencurian,” jelas Yuli.

Kode rahasia tersebut, menurut Yuli, diketahui setelah polisi melakukan pengembangan kasus. Kode-kode tersebut sudah beberapa kali ditemukan di sejumlah daerah di kota-kota besar. “Polresta juga terus menggalakkan patroli dan menyosialisasikan kepada warga,” paparnya.

Yuli berharap agar komunikasi antarwarga terjalin erat. Sehingga, ketika nantinya rumah kosong, sesama tetangga memiliki kepedulian yang tinggi. “Kalau ada tamu mencurigakan, tetangga akan menemui dan menanyakannya,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya