SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggelapan sepeda motor (JIBI/Solopos/Dok.)
Pencurian Sragen masih marak terjadi. Dalam rentang waktu dua bulan terdapat 14 kasus pencurian sepeda motor.
Solopos.com, SRAGEN — Kasus tindak kriminal pencurian kendaraan bermotor (curranmor) mendominasi angka kriminalitas di wilayah hukum Polres Sragen dalam dua bulan terakhir (Januari-Februari) 2015.
Sebagian besar aksi pencurian ini terjadi di warung internet (warnet) dan tempat main game PS.
Dalam dua bulan itu sedikitnya ada 14 kasus curranmor yang terjadi di sejumlah wilayah di Sragen.
Selain kasus curanmor, dalam periode yang sama kasus penipuan juga banyak terjadi di Sragen, yaitu ada lima kasus.
Kasubag Humas Sragen, AKP Saptiwi, mengatakan dua tindak kriminal itu menjadi kriminalitas tertinggi dalam dua bulan terakhir ini.
Dia juga mengatakan selama tahun 2014, tindak kriminal yang paling mendominasi di Bumi Sukowati adalah penipuan, yaitu dengan 49 kasus. Sedangkan kasus curanmor sebanyak 24.
Menurutnya, atas kondisi ini masyarakat diminta lebih mewaspadai lingkungan sekitarnya. Warga yang sedang memarkirkan motor juga harus dipastikan telah dikunci, dan jika memungkinkan digembok dobel.
“Ini untuk mengamankan saja, supaya tidak ada motor yang dicuri lagi,” katanya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (11/3/2015).
Mengenai kasus penipuan, lanjut dia, masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya dengan orang lain dan tidak mudah menyerahkan barang atau menuruti permintaan dari orang yang tak dikenal.
Jika memang ada informasi yang mencurigakan, masyarakat diminta untuk segera melapor ke aparat kepolisian.
“Untuk kasus penipuan, modus yang biasanya digunakan yaitu mendapat undian, telepon minta kiriman pulsa, dan penipuan transaksi jual beli di situs online,” ujarnya.