SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencurian sepeda motor (JIBI/Dok)

Pencurian Sragen terjadi di dua lokasi.

Solopos.com, SRAGEN — Aksi pencurian kendaraan bermotor di Bumi Sukowati marak. Selama Jumat-Sabtu (30-31/10/2015), dua unit motor milik warga di wilayah Ngrampal dan Sumberlawang raib disikat maling. Pelaku pencurian diduga merupakan sindikat curanmor dengan jaringan yang mapan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kasus curanmor itu menimpa Wagiman, 32, seorang petani asal Dusun Sendangbulus RT 022, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, Sabtu (31/10) pukul 09.10 WIB. Motor yang ditinggal merumput itu raib saat diparkir di tegalan bawah pohon jati, tepatnya di Dukuh Juranggandung RT 024, Ngargotirto, Sumberlawang. Sebuah motor Yahama Vega berpelat nomor AD 2259 VE hilang dan kerugian korban diperkirakan Rp6 juta.

Aparat Polsek Sumberlawang memintai keterangan Marikem, 40, dan Parji, 33, petani asal Dusun Dukuhan RT 021, Ngargotirto, Sumberlawang sebagai saksi. Kasus itu masih diselidiki aparat Polsek Sumberlawang.

Kasus curanmor berikutnya menimpa Ika Salgiyaningrum, 19, warga Dukuh Bibin RT 025/RW 012, Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal, Jumat (30/10) pukul 08.30 WIB. Peristiwa itu berawal saat Ika bertamu di rumah temannya, Tri Wahyu Purnomo, 20, di Dusun Paldaplang RT 001/RW 001, Desa Kebonromo, Ngrampal pada pukul 08.00 WIB. Ika memarkir motor Honda Beat warna hitam berpelat nomor AD 5928 QE di halaman rumah Tri.

Setelah ditinggal berbincang di ruang tamu, motor yang diparkir Ika sudah tidak ada di tempat semua. Motor buatan 2014 itu milik ayah Ika, yakni Gino. Dalam waktu hanya 30 menit, motor senilai Rp12 juta amblas dicuri.

Kapolsek Sumberlawang AKP Sugiyarto mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo mengimbau kepada masyarakat, terutama di wilayah Sumberlawang agar hati-hati dalam memarkir motor. Dia mencatat kasus curanmor di tegalan itu baru kali pertama terjadi di wilayah Sumberlawang.

“Biasanya pencuri beraksi pada motor milik pemancing karena jaraknya relatif jauh. Kalau hanya ditinggal merumput itu saya kira jaraknya tidak terlalu jauh. Ya, baru lima menit ditinggal sudah hilang,” ujarnya.

Dia menduga pelaku curanmor sudah profesional dan biasanya merupakan sindikat lintas daerah. “Kalau bukan sindikat, pelaku akan kesulitan menjual motor. Kalau tidak profesional, hanya sekadar ngambil tetapi sulit menjual,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya