Soloraya
Sabtu, 31 Oktober 2015 - 21:50 WIB

PENCURIAN SRAGEN : 9.620 Bilik Suara di Sragen Raib, Begini Kronologinya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bilik suara (JIBI/Dok)

Pencurian Sragen mengganggu persiapan pilkada karena 9.620 bilik suara raib.

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 9.620 buah bilik suara yang disimpan di gudang logistik lama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen, tepatnya di Kampung Mageru RT 003/RW 004, Sragen Tengah, Sragen, diketahui raib, Jumat (30/10/2015), sekitar pukul 10.00 WIB.

Advertisement

Semula bilik suara berukuran 130×60 sentimeter dan ketebalan 1 mm disimpan bersama dengan kotak suara dan kartu suara bekas Pemilihan Presiden (Pipres) 2014 di gudang sewaan Nglorog, Sragen.

Logistik tersebut kemudian dipindah ke gudang lama KPU pada 23 Desember 2014.

Advertisement

Logistik tersebut kemudian dipindah ke gudang lama KPU pada 23 Desember 2014.

Personel satuan keamanan (satpam) KPU Sragen Bambang Sudiyo, 46, warga Sidomulyo RT 047/RW 016, Sragen Wetan, Sragen bersama empat orang pekerja menimbang surat suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013 yang tidak terpakai untuk dimusnahkan dengan cara lelang pada 25-30 September 2015.

Kemudian Kasubah Umum Keuangan dan Logistik Sekretariat KPU Sragen, Hermawan Wibisono, meminta satpam dan empat pekerja tersebut untuk memindahkan kotak suara di gudang lama itu ke Kantor KPU yang bertempat di Jl. Letjen. Sutoyo No. 74 Sragen, Jumat kemarin.

Advertisement

Tim Reserse Kriminal Polres Sragen langsung mendatang lokasi kejadian setelah menerima laporan Sekretaris KPU. Tim Polres tak menemukan kerusakan pada pintu, jendela gudang, dan gambok.

Polisi meminta keterangan Satpam KPU Sragen dan Kasubag Umum Keuangan dan Logistik KPU Hermawan Wibisono. Kerugian akibat pencurian itu diperkirakan mencapai Rp496.064.920.

Hermawan Wibisono saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (31/10/2015), mengakui bila KPU Sragen kekurangan logistik bilik suara sebanyak 9.620 buah.

Advertisement

Dia menyebut persediaan semula sebanyak 9.954 buah hanya tinggal 334 buah. Wibi, sapaan akrabnya, langsung berkoordinasi dengan Sekretariat KPU Karanganyar untuk meminjam bilik suara agar tahapan pilkada Sragen tidak terganggu.

Sebelumnya, anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sragen, Heru Cahyono, sempat mengecek logistik KPU pada Jumat siang. Namun Heru belum memastikan jumlah kebutuhan logistik secara detail.

“Saya hanya melihat kesiapan logistiknya. Dari laporan yang masuk ke saya tidak ada persoalan dalam logistik,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif