SOLOPOS.COM - Kapolsek Masaran AKP Mujiono (kanan) menujukkan barang bukti berupa kotak amal dan sebuah obeng dalam kasus pencurian ringan di Mapolsek Masaran, Jumat (17/6/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)
Pencurian Sragen terjadi di masjid di Karangmalang, Masaran, Sragen.
Solopos.com, SRAGEN–Herlan, 42, warga Nayu Utara, Kadipiro, Banjarsari, Solo, menjadi bulan-bulanan warga Dusun/Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Sragen, karena kedapatan mencongkel kotak amal di masjid setempat, Jumat (17/6/2016).
Meski kotak amal yang dicongkel di Masjid Ar Rahmah dalam kondisi kosong, warga yang memergoki aksi Herlan itu meluapkan kemarahan dengan main hakim sendiri. Beruntung, polisi segera datang menyelamatkan Herlan dari amukan massa. Oleh polisi, dia dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soehadi Prijonegoro untuk mendapat perawatan. Dia mengalami luka robek di bagian pelipis mata sebelah kanan.
Cerita bermula ketika Herlan tiba di halaman Masjid Ar Rahmah sekitar pukul 08.30 WIB. Dia memarkir sepeda motor Honda Vario berpelat nomor AD 4958 ZA di pintu depan sebelah selatan masjid. Setelah tidak ada warga yang berada di sekitar masjid, dia langsung menghampiri kotak amal. Dia lantas mencongkel kotak amal itu menggunakan obeng. Sial bagi dia, setelah dicongkel, di dalam kotak amal itu ternyata tidak ada uang sepeser pun. Kesialannya bertambah tatkala aksinya itu dipergoki Sarjono, 39, dan Endri Yulianto, 35, warga setempat. Dibantu warga lain, keduanya lantas membawa Herlan ke perempatan jalan. Di sana, Herlan menjadi bulan-bulanan warga yang kesal terhadapnya.
“Setelah kami bawa ke RSUD, dia kami periksa di Mapolsek. Dia dijerat dengan dugaan pencurian ringan. Kami sudah memeriksa para saksi,” kata Kapolsek Masaran AKP Mujiono kepada Solopos.com.