Soloraya
Selasa, 19 Januari 2016 - 18:40 WIB

PENCURIAN SRAGEN : Tepergok Mencuri di Pasar Bunder, Wanita Asal Klaten Ditangkap

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencurian (JIBI/Solopos/Dok.)

Pencurian Sragen terjadi di Pasar Bunder dan pelaku seorang perempuan asal Klaten.

Solopos.com, SRAGEN–Suparni, 55, seorang ibu-ibu asal Dusun Karanggenengan, Desa/Kecamatan Polanharjo, Klaten, ditangkap pedagang setelah tepergok hendak mencuri dompet di Pasar Bunder, Selasa (19/1/2016).

Advertisement

Suparni berhasil ditangkap ketika ingin mengambil dompet milik Tuminem, 39, pedagang asal Dusun Dulang, Desa Wonokerso, Kedawung, Sragen, sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, Tuminem bermaksud mengangkat barang dagangan. Dia kemudian menaruh dompet miliknya di atas sepeda angin milik pedagang lain yang terparkir di pasar. Saat Tuminem lengah, Suparni datang dan bermaksud mengambil dompet itu. Namun, aksi nekat Suparni itu ternyata diketahui Tuminem. “Dia sudah memegang dompet itu dan hendak dibawa kabur. Seketika itu saya berteriak maling,” kata Tuminem saat dimintai keterangan polisi di Mapolsek Kota Sragen.

Setelah diteriaki maling, Suparni berusaha kabur. Dia menyelinap di kerumunan pedagang dan pembeli. Namun, teriakan maling dari Tuminem sudah didengar banyak pedagang. Salah seorang pedagang, Juanda, 50, akhirnya bisa menangkap Suparni yang berusaha melarikan diri. “Setelah kami tangkap, dompet kami serahkan kepada korban. Sementara dia [Suparni] langsung saya bawa ke pos satpam untuk menghindari aksi main hakim sendiri oleh pedagang,” kata Juanda.

Setelah diamankan di pos satpam, Lurah Pasar Bunder, Mulyanto, menghubungi Polsek Kota Sragen. Selanjutnya, pelaku digelandang ke Mapolsek Kota Sragen. Setelah menjalani pemeriksaan, polisi langsung menahan Suparni. Polisi juga meminta keterangan korban dan sejumlah saksi mata.

Advertisement

Mulyanto menjelaskan sudah lama tidak ada copet maupun pencuri yang beraksi di Pasar Bunder. Beberapa tahun lalu, terdapat seorang copet yang berhasil ditangkap pedagang. ”Rata-rata pelaku copet atau pencuri itu adalah perempuan. Biasanya, pelaku langsung kami serahkan ke polisi untuk menghindari aksi anarkis dari pedagang yang tidak terima,” jelas Mulyanto.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif