SOLOPOS.COM - Rekan pendaki saat berbincang dengan petugas di salah satu ruang RSUD Pandan Arang Boyolali, Jumat (7/10/2022) malam. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI–Seorang pria meninggal dunia saat mendaki Gunung Merbabu pada Jumat (7/10/2022). Pendaki Merbabu tersebut adalah seorang pria asal Jakarta.

Kepala Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Johan Setyawan, membenarkan hal tersebut saat diminta konfirmasi Solopos.com via WhatsApp, Sabtu (8/10/2022) pagi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Tadi malam [ada yang meninggal],” tuturnya singkat.

Johan juga mengungkapkan pendakian yang dilalui pria asal Jakarta tersebut melalui Selo. Ia juga menjelaskan tidak ada penutupan jalur seusai kejadian tersebut.

Baca Juga: Jejak Sang Pangeran Sunda di Lereng Gunung Merbabu

Sementara itu, Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi, mewakili Kapolres Boyolali, menyebutkan identitas pria asal Jakarta yang meninggal dalam pendakian Merbabu adalah Andreas Jonson, 35, beralamat di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Dalmadi menjelaskan kronologi kejadian pendaki Merbabu meninggal berawal pada Jumat sore sekitar pukul 15.00 WIB, rombongan pendaki pria tersebut berada di pos II. Rombongan tersebut berjumlah enam orang.

“Empat orang jalan duluan, korban bersama satu temannya masih berada di Pos II karena situasi hujan. Kemudian, korban bersama temannya memakai jas hujan dan melanjutkan perjalanan kembali,” terang Dalmadi kepada wartawan lewat keterangan tertulis.

Ia mengatakan korban berjalan di depan temannya dengan jarak sekitar dua meter. Namun, setelah berjalan kembali sekitar 100 meter dari pos II, korban langsung jatuh dengan posisi terlentang.

Baca Juga: Disambut Jalan Semen, Berikut Rute Pendakian Gunung Merapi via Selo Boyolali

Dalmadi menjelaskan korban sempat tidak bisa bernapas. Kemudian, teman pendaki mencoba menolong korban yang hampir jatuh ke lubang.

Teman korban sempat berteriak meminta tolong dan selanjutnya seorang pendaki lain yang masih di bawah mendengar suara minta tolong memberikan minyak kayu putih pada korban, tetapi tidak ada reaksi sekali.

“Kemudian, datang dari pihak kesehatan. Dicek dan dikasih pertolongan lagi, tetapi tidak ada reaksi hingga sampai tim sukarelawan ranger datang dan dibawa ke Puskesmas Selo,” cerita dia.

Sesampai di Puskesmas Selo, lanjut Dalmadi, korban diperiksa oleh perawat dan dinyatakan sudah meninggal dunia. Dalmadi menuturkan korban selanjutnya dibawa ke RSUD Pandan Arang.

Baca Juga: Main ke Desa Wisata Tingkir Lor Salatiga, Jangan Lupa Gowes di Kaki Merbabu 

“Sebelumnya korban memiliki riwayat asam lambung akut dan sering kambuh saat kecapaian. Hasil visum di RSUD tidak ditemukan tanda-tanda luka luar dan selanjutnya menunggu dari pihak keluarga korban,” kata dia.

Dalmadi mengatakan hasil koordinasi dengan keluarga korban via telepon adalah keluarga tidak menghendaki korban diautopsi. Ia menyatakan keluarga korban dalam perjalanan ke Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya