SOLOPOS.COM - Jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Kandang. (Youtube/The Slacker Hiker TV)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pendakian Gunung Lawu melalui pos Cemoro Kandang, Tawangmangu dan Candi Cetho, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, sepi pendaki. Cuaca ekstrem hingga kenaikan harga baham bakar minyak (BBM) menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Koordinator Pariwisata dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Nardi, mengatakan sepinya pendakian Gunung Lawu terlihat saat libur akhir pekan. Biasanya di akhir pekan bisa 100-an pendaki terpantau mendaki Gunung Lawu melalui dua pos di Karanganyar tersebut. Namun belakangan terpantau hanya 50 pendaki.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Akhir pekan kemarin saja hanya 50 pendaki. Padahal biasanya sampai 100 pendaki,” katanya kepada Solopos.com, Kamis (13/10/2022).

Musim penghujan seperti sekarang memang banyak dihindari para pendaki. Meskipun sebenarnya, menurut Nardi, cuaca saat ini  masih tergolong aman untuk mendaki. Hanya ada kabut tipis dan belum terjadi badai.

Dia memprediksi cuaca buruk di puncak Lawu baru akan terjadi pada Desember sampai pertengahan Januari 2023 mendatang. Para pendaki kini tak ramai sejak rombongan pendakian Sura pada Agustus 2022 lalu.

Baca Juga: Jadi Gunung Teraktif di Indonesia, Ini Jalur Pendakian Gunung Merapi

Selain cuaca, Nardi mengatakan sepinya pendakian Gunung Lawu juga karena imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal ini terpantau dari rombongan pendaki asal Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang tak lagi ramai.

Biasanya, mereka menyewa bus mini dan parkir di lokasi pintu posko pendakian. Namun kini kendaraan rombongan tersebut jarang terlihat. “Mungkin karena BBM mahal. Bisa jadi mereka mengurungkan niatnya ke Lawu,” katanya.

Jika merujuk data jumlah pendaki pada September lalu tercatat 300-an orang. Jumlah ini menurun hingga separuhnya dibanding bulan yang sama pada 2021 lalu. Di mana jumlah pendaki saat itu mencapai 600-an orang.

Baca Juga: Pendaki Merbabu Meninggal: Sempat Berjalan 100 Meter lalu Jatuh Telentang

Nardi mengakui menjelang akhir tahun sampai awal pergantian tahun memang sepi. Situasi ini rutin terjadi setiap tahun.

Penyedia jasa porter pendakian gunung dari Sobat Trip, Syarif, mengaku saat ini sepi order memandu ke Puncak Lawu. Para porter pun kini lebih banyak bergeser melayani orderan di gunung-gunung dan obyek alam lainnya.

“Banyakan para pendaki memilih mendaki ke Gunung Merbabu. Jalur pendakian melalui Selo Boyolali sudah dibuka dan ini banyak peminatnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya