SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sragend dari 45 Pasar turun hingga Rp271,5 juta.

Solopos.com, SRAGEN—Target pendapatan 45 pasar tradisional di Bumi Sukowati pada 2016 turun Rp271.501.000 atau 5,22% bila dibandingkan target pendapatan yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Penetapan 2015. Pendapatan pasar pada 2015 senilai Rp5.198.438.000 turun menjadi Rp4.926.937.000 pada 2016.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Plt. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Sragen, Heru Martono, saat dihubungi solopos.com, Rabu (2/3/2016), turunnya target pendapatan pada tahun ini disebabkan adanya kesalahan perhitungan potensi pada jenis retribusi titipan sepeda di pasar. Target retribusi titipan sepeda pada tahun lalu, kata dia, dipasang Rp1,25 miliar sedangkan potensinya kurang dari angka tersebut.

“Hasil lelang retribusi titipan sepeda itu hanya mendapat Rp1 miliar lebih sedikit. Sekarang targetnya diturunkan tetapi realisasinya diharapkan melebihi target yang ada. Kami lebih hati-hati, apalagi dengan sistem keuangan sekarang ketika target tidak tercapai akan menjadi utang SKPD [satuan kerja perangkat daerah] terkait. Sepertinya ketentuan itu juga berlaku untuk retribusi pasar,” jelas Heru.

Kasi Penerimaan dan Pengelolaan Pasar Disdag Sragen, Sri Setyo Rini, saat ditemui solopos.com, Rabu siang, menambahkan turunnya target pendapatan retribusi pasar itu juga dipengaruhi oleh berkurangnya satu komponen pendapatan, yakni dari retribusi pasar desa. Dia mengatakan pengelolaan pasar desa diserahkan kepada desa mulai 2016.

“Tidak tercapai target retribusi titipan sepeda itu disebabkan penentuan target tidak didasarkan pada potensi yang ada. Target Rp1,25 miliar hanya tercapai Rp1.016.815.000. Kendati target pendapatan pasar turun, nantinya akan di-review pada pertengahan tahun. Seperti tahun lalu, pada penetapan Rp5,19 miliar setelah perubahan target dinaikkan menjadi Rp5,24 miliar,” kata Rini.

Dia menyatakan retribusi Pasar Bunder masih memberi kontribusi terbesar pada sektor retribusi pasar. Realisasi pendapatannya mencapai Rp979.848.063 atau meningkat 126,15% dari target semula hanya Rp776.746.000. Selain itu, retribusi dari Pasar Kota Sragen, ujar Rini, juga memberi andil yang besar setelah Pasar Bunder.

“Target retribusi di Pasar Kota Sragen senilai Rp636.600.000 dan realisasinya Rp816.884.025 atau 128,32%,” tambahnya.
Kendati kondisi Pasar Kota Sragen dianggap pedagang tidak layak ternyata masih memberi andil positif dalam pendapatan asli daerah (PAD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya