SOLOPOS.COM - Proses Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK21) di Kabupaten Wonogiri. (Istimewa)

Solopos.com,WONOGIRI--Kabupaten Wonogiri kembali meraih penghargaan tingkat nasional dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Penghargaan yang diterima Wonogiri masuk dalam kategori Pendataan Keluarga dengan Pencapaian 100% Terget KK Terdata “Tepat Waktu” 1 April – 31 Mei 2021.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menganugerahkan penghargaan kepada Pemkab Wonogiri melalui Bupati Wonogiri Joko Sutopo atas prestasinya dalam program Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK21).

Baca Juga: Siap Genjot Produksi 2X Lipat, Indofarma: Harga Tertinggi Ivermectin Rp7.885 Per Tablet

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB dan P3A) Wonogiri, Setyarini, mengatakan Wonogiri menerima penghargaan itu karena bisa tepat waktu dalam pelaksanaan PK21.

Ia mengatakan, program rutin lima tahun sekali dari BKKBN itu serentak secara nasional dimulai sejak 1 April hingga 31 Mei 2021. Namun di Wonogiri program tersebut bisa rampung tuntas sebelum batas akhir yang ditetapkan BKKBN.

Menurut dia, kesuksesan Wonogiri tidak lepas dari dukungan penuh dari Bupati Joko Sutopo serta para penyuluh KB di tingkat kecamatan, desa/kelurahan hingga RT/RW dan dasa wisma (Dawis).

Baca Juga: BI Solo Tiadakan Layanan Kas Selama PPKM Darurat

Rampung Lebih Awal

 Penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk Pemkab Wonogiri. (Istimewa)

Penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk Pemkab Wonogiri. (Istimewa)

“Wonogiri rampung lebih awal karena melibatkan 2.790 kader pendata. Kami tahu bupati selalu berpedoman harus berbasis data, dalam segala hal termasuk sektor kami ini,” kata dia.

Program Pendataan Keluarga diselenggarakan sesuai amanat UU No. 52/2009. Dari pendataan yang dilakukan secara mikro dan by name, menunjukkan di daerah Wonogiri saat ini ada 334.952 keluarga.

“Dari angka itu ada berapa keluarga yang ikut KB, termasuk alat kontrasepsi yang digunakan bisa diketahui. Berapa yang belum KB pun bisa diketahui. Apa pekerjaan, kondisi rumah lantai sudah keramik atau belum sampai kasus anak stunting tidak luput dari pendataan,” kata Setyarini.

Baca Juga: Cara Mengecek Akreditasi Kampus dan Prodi di BAN-PT, Untuk Pendaftaran CPNS 2021

Kasi Bina Ketahanan Keluarga, Dinas PPKB dan P3A Wonogiri, Suhartono, mengatakan pelaporan data keluarga menggunakan handphone android. Sehingga bisa cepat, tepat, dan akurat dalam updating.

Meski meraih predikat paling cepat, kata dia, jika dibanding kabupaten/kota lain, Pemkab Wonogiri khususnya kader pendata setempat tetap saja menemui hambatan di lapangan.

“Yang paling menonjol adalah kendala sinyal atau jaringan handphone di daerah blankspot, mengingat geografis Wonogiri yang bergunung-gunung. Kalau tidak ada desa yang terkendala sinyal saya yakin program ini lebih cepat lagi diselesaikan,” kata Setyarini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya