SOLOPOS.COM - Dokter RS PKU Muhammadiyah Solo, Supriyanto (kiri) dan Dokter Amelya Augusthina Ayusari (tengah) dalam acara talkshow kesehatan bertema Puasa Sehat untuk Penderita Diabetes Mellitus di Aula RS Baitul Hikmah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo, Selasa (14/3/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)
Solopos.com, SOLO–Rumah Sakit PKU Muhammadiyah mengadakan kegiatan talkshow kesehatan bertema Puasa Sehat untuk Penderita Diabetes Mellitus di Aula RS Baitul Hikmah Rumah Sakit Setempat, Selasa (14/3/2023). Kegiatan tersebut ditujukan para pasein atau pendamping penderita diabetes mellitus (DM).
Hadir sebagai pembicara dokter spesialis penyakit dalam RS PKU Muhammadiyah Solo, Supriyanto. Dia mengatakan puasa menjadi tantangan tersendiri bagi penderita diabetes mellitus karena perubahan pola makan. “Secara umum kalau tidak hati-hati, bisa mengurangi kualitas hidup dan tentu biaya hidup atau berobat menjadi mahal,” kata menjelaskan kepada peserta, Selasa (14/3/2023).
Menurut dia, pada dasarnya gula di dalam darah berfungsi sebagai sumber energi bagi organ tubuh seperti otak, syaraf, sel darah, dan otot yang mana berfungsi untuk aktivitas sehari-hari. “Maka gula darah dipertahankan antara 60 sampai 150,” tambah dia.
Supriyanto menjelaskan penderita DM ketika berpuasa harus memperhatikan kadar gula yang dimiliki. Semisal gula darahnya masih tinggi atau lebih dari 250 mg akan mengakibatkan sumber energi tidak mencukupi, sehingga lebih cepat dipergunakan cadangan energi dari lemak dan otot. “Akibatnya terbentuk benda-benda keton dalam jumlah besar. Makanya yang di atas 250 tidak dianjurkan,” tutur dia.
Supriyanto menjelaskan penderita DM ketika berpuasa harus memperhatikan kadar gula yang dimiliki. Semisal gula darahnya masih tinggi atau lebih dari 250 mg akan mengakibatkan sumber energi tidak mencukupi, sehingga lebih cepat dipergunakan cadangan energi dari lemak dan otot. “Akibatnya terbentuk benda-benda keton dalam jumlah besar. Makanya yang di atas 250 tidak dianjurkan,” tutur dia.
Menurut dia, sebaiknya penderita diabetes tidak berpuasa apabila DM tipe 1 yang sulit terkendali. Kondisi DM tipe 1 merupakan keadaan kadar gula darah yang tinggi akibat tubuh tidak menghasilkan cukup insulin. “Selain itu DM yang suntik insulin lebih dari dua kali, sedang hamil, dan pernah mengalami koma juga sebaiknya tidak berpuasa,” kata dia.
Meski begitu, Supriyanto menganjurkan penderita DM harus terlebih dahulu konsultasi ke dokter. “Nah kalau punya orang tua ingin puasa dan pernah punya riwayat gula sebaiknya didampingi. Sebaiknya, yang paling penting selalu periksa kadar gulanya,” kata dia
Menurut Amelya terdapat empat hal yang harus diperhatikan pada pasien DM di antaranya pengetahuan, pola makan, aktivitas fisik, dan kepatuhan minum obat. “Jadi yang pertama, Ilmunya harus pasti jadi jangan dari katanya atau hanya cari Google, harus dari dokter,” tegas dia.
Selain itu dia mengatakan bagi penderita DM yang berpuasa harus memperhatikan pola makan yang seimbang. Hal ini bertujuan agar kadar gulanya seimbang tidak terlalu naik atau tidak juga terlalu turun.
Tidak kalah penting, pasien DM ketika berpuasa harus mau melakukan aktivitas fisik. Menurut dia, meski sedang berpuasa bukan berarti berdiam diri di rumah atau minim aktivitas. “Jadi harus selalu bergerak, bisa jalan dari pasar ke rumah, atau apalagi dalam waktu-waktu salat bisa jalan ke masjid,” ujar dia.
Selain itu dia menegaskan untuk tetap patuh minum obat meski sedang menjalani puasa. Namun, dia juga mengingatkan jadwal minum obat tidak ditentukan sendiri tanpa pertimbangan dokter.
“Harus patuh minum obat, jadi sebelum puasa harus datang ke dokter penyakit dalam, tanya kira-kira masuk risiko yang mana, atau dinormalkan dulu sebelum puasa agar nanti lancar,” tambah dia.