Solopos.com, KARANGANYAR — Dua unit alat early warning system (EWS) bencana tanah longsor di Karanganyar belum terpasang. Pasalnya pihak yang berkompeten memasang alat tersebut dari tim Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sedang bertugas ke luar negeri.
Kasi Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hartoko, mengatakan dua init EWS itu seharusnya dipasang di Desa Gondang Gentong, Kecamatan Karangpandan dan Dusun Sabrang Semut, Desa Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Ada dua yang belum terpasang, yaitu di Desa Gondang Gentong, Kecamatan Karangpandan dan Dusun Sabrang Semut, Desa Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso, karena salah satu pihak berkompeten dari UNS sedang bertugas di Turki,” ujarnya, Selasa (14/12/2021).
Baca Juga: Longsor Karanganyar, Jasad Sastro Ditemukan Posisi Berdiri di Sungai
Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu hingga yang bersangkutan kembali ke Tanah Air dan melakukan pemasangan.
Untuk diketahui, BPBD Karanganyar mulai memasang EWS tanah longsor di wilayah rawan. Awal Oktober lalu, BPBD memasang 3 unit alat deteksi dini pergerakan tanah itu di wilayah Kecamatan Jatiyoso, yakni 2 unit di Desa Gondangrejo dan 1 unit di Desa Wonokeling.
BPBD juga memasang 4 unit EWS lainnya yakni 2 unit di wilayah Kecamatan Tawangmangu dan 2 lainnya di wilayah Kecamatan Karangpandan dan Ngargoyoso. Di Karangpandan EWS dipasang di Gondang Gentong, sedangkan di Ngargoyoso EWS rencananya dipasang di Dusun Sabrang Semut, Desa Jatirejo.
Baca Juga: Urgent, 3 Lokasi Rawan Longsor di Karanganyar Ini Segera Dipasangi Alat EWS
EWS tersebut merupakan bantuan dari Pusat Studi Bencana (PSB) UNS Solo dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Karanganyar mendapat 7 unit dan dipasang di lokasi rawan tanah longsor.