SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan belajar mengajar (JIBI/dok)

Solopos.com, KARANGANYAR – Kabupaten Karanganyar mengalami krisis guru agama Islam dalam beberapa tahun terakhir. Akibat krisis tersebut, hampir semua guru agama di Bumi Intanpari merangkap mengajar minimal di dua sekolah.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar, Musta’in Ahmad, mengatakan total SD di Karanganyar mencapai 369 SD yang terdiri atas 353 SD negeri dan 16 SD swasta. Dari jumlah SD tersebut, 126 SD belum memiliki guru agama.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Lantaran kekurangan guru agama di SD, masing-masing guru harus mengajar ke beberapa sekolah. Hal ini sudah biasa karena memang kekurangan guru di Karanganyar sangat memprihatinkan,” kata Musta’in saat ditemui wartawan di rumah dinas (Rumdin) bupati Karanganyar, Kamis (16/10/2014).

Melihat kekurangan guru yang cukup banyak di Karanganyar, lanjut Must’ain, pihaknya terus melakukan peningkatan kapasitas dan fasilitas. Hal itu termasuk pemaksimalan kinerja guru yang merangkap dan pemberian tunjangan profesi guru tiap bulannya.

Salah satu guru agama tingkat SD asal Mojogedang, Sutini, mengaku dirinya harus pandai mengatur waktu karena harus mengajar mapel Agama Islam lebih dari satu sekolah.

“Memang kondisinya seperti itu [harus mengajar guru agama lebih dari satu sekolah]. Agama ini sangat penting karena kaitannya dengan akhlak siswa,” katanya.

Sebelumnya, Plt Kadisdikpora Karanganyar, Agus Hariyanto, mengatakan total kekurangan guru SD di Karanganyar mencapai 650 guru.

“Jumlah sekolah yang tak memiliki Kasek ada beberapa. Yang jelas, proses pendidikan tetap berjalan karena sudah ada Plt atau Pjs,” katanya. (Ponco Suseno)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya