Soloraya
Senin, 9 Januari 2017 - 06:10 WIB

PENDIDIKAN KARANGANYAR : Kepala Sekolah Diminta Tegas Larang Siswa Bawa Motor

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelajar mengendarai sepeda motor di jalanan Kota Solo sepulang sekolah, Rabu (2/1/2013). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Lalu lintas Karanganyar, Disdikbud meminta kepala sekolah tegas melarang siswa bawa motor ke sekolah.

Solopos.com, KARANGANYAR — Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Tarsa, meminta kepala sekolah tegas melarang siswa yang belum punya SIM mengendarai sepeda motor ke sekolah.

Advertisement

Langkah tersebut sebagai respons dari sejumlah kasus kecelakaan dengan korban pelajar dan fenomena masih banyaknya siswa yang belum punya SIM tapi sudah mengendarai motor ke sekolah. “Kami akan kerja sama dengan Polres untuk pembinaan. Kami akan ingatkan lagi para kasek agar siswa yang belum punya SIM tidak boleh bawa motor,” tutur dia kepada Solopos.com via ponsel, Sabtu (7/1/2017).

Tarsa ingin mengingatkan kembali para kasek tentang surat edaran (SE) larangan siswa membawa sepeda motor. Tujuannya mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar.

“Saya pikir perlu diingatkan lagi, karena SE sudah tiga tahun. Sekaligus penyegaran kembali. Kami akan ambil langkah yang diperlukan untuk mencegah siswa bawa motor ke sekolah,” ujar dia.

Advertisement

Tarsa mengaku dilematis terkait pemberlakuan aturan tersebut di wilayah pinggiran seperti Jenawi, Ngargoyoso, Jatiyoso, dan Jatipuro. Angkutan umum di wilayah tersebut tidak ada.

Tapi demi keselamatan siswa, eks kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karanganyar tersebut meminta kesediaan para  wali murid untuk mengantar dan menjemput siswa. “Di satu sisi siswa tidak boleh bawa sepeda motor ke sekolah, di sisi lain tidak angkutan umum yang melayani trayek ke sekolah. Konsekuensinya wali murid harus antar jemput,” sambung dia.

Disinggung opsi pengadaan angkutan sekolah, Tarsa mengaku belum melangkah ke sana. Tapi dia berjanji akan mengkaji opsi tersebut. “Coba kami kaji dulu, sudah diperlukan atau belum,” imbuh dia.

Advertisement

Sorotan publik terhadap fenomena banyaknya pelajar yang membawa sepeda motor ke sekolah belakangan ini semakin santer. Perilaku tersebut dinilai membahayakan dan butuh solusi.

Seperti disampaikan pengguna akun Facebook Aya Ashancaya asal Karanganyar. Pada Kamis (5/1/2017), Aya mengunggah foto beberapa pelajar SMP mengendarai sepeda motor di depan RSUD Karanganyar.

Foto yang diunggah di grup Info Cegatan Karanganyar itu disertai tulisan, “Bocah2 SMP podo numpak motor kabeh. Apakah anak-anak SMP sekarang dah diperbolehkan bawa motor.”

Aya mempertanyakan peran sekolah terkait larangan siswa membawa sepeda motor. “Pihak sekolah apa tidak tahu atau tidak ingin tahu,” tulis dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif