SOLOPOS.COM - Mendikbud Muhadjir Effendy mengunjungi SMAN 1 Klaten, Kamis (4/5/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Pendidikan Klaten, Mendikbud Muhadjir Effendy mengunjungi SMAN 1 Klaten.

Solopos.com, KLATEN — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pada Kamis (4/5/2017) mengunjungi SMAN 1 Klaten untuk melihat kondisi sekolah tersebut setelah beberapa muridnya menjadi korban anarkisme peserta konvoi kelulusan SMA.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dalam kesempatan itu, Mendikbud menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa yang mengakibatkan sedikitnya lima murid terluka itu. Muhadjir juga meminta sekolah terus melakukan pendampingan terhadap para murid yang menjadi korban agar mereka tidak trauma.

“Apa yang tersebar di media sosial [bahwa murid SMAN 1 Klaten ada yang meninggal akibat dianiaya peserta konvoi] tidaklah benar,” jelas dia.

Sebagaimana diinformasikan, ada sedikitnya lima murid SMAN 1 Klaten yang menjadi korban anarkisme peserta konvoi pada hari pengumuman kelulusan SMA, Selasa (2/5/2017) lalu. Mereka tidak sedang ikut konvoi melainkan sedang berada di sebuah warung dekat sekolah mereka saat tiba-tiba rombongan konvoi lewat dan menyerang mereka.

Salah satu siswa menderita luka di punggung akibat terkena sabetan parang. Siswa lainnya menderita luka di beberapa bagian tubuh. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dan mendapat perawatan. Siswa yang terkena sabetan parang di punggung harus menjalani rawat inap.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya