SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan siswa SMA (JIBI/Harian Jogja/Antara)
SMA di Solo yang menerapkan lima hari sekolah tak bertambah.
Solopos.com, SOLO— Jumlah SMA yang menerapkan lima hari sekolah tidak bertambah setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) No. 87/2017 tentang Pendidikan Karakter.
“Sampai sekarang tercatat masih seperti laporan awal yakni delapan SMA negeri dan swasta,” kata Sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Solo, Agung Wijayanto, kepada Solopos.com, Rabu (27/9/2017).
Delapan SMA tersebut terdiri atas SMAN 6; SMAN 7; SMA Muhammadiyah 2; SMA Muhammadiyah 6; SMA Muhammadiyah 3; SMA Muhammadiyah 1, SMA Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat, dan SMA Pelita Nusantara.
Ada 35 SMA di Solo yang terdiri atas delapan SMA negeri dan 17 SMA swasta. “Kami belum mendapatkan laporan SMA negeri dan swasta yang akan melaksanakan lima hari sekolah pada Tahun Pelajaran 2018/2019 mendatang,” kata Agung.
Menurut Agung yang juga Kepala SMAN 6 Solo, dari hasil evaluasi pelaksanaan lima hari sekolah sudah tidak ada kendala. Para siswa dan guru bisa beradaptasi.
Awalnya, diakui Agung, sempat ada keluhan dari siswa karena pulang sore yakni pukul 15.15 WIB dan harus mengerjakan tugas sekolah. “Untuk kebutuhkan makan siang telah tersedia kantin sekolah serta sebagian siswa ada yang membawa bekal dari rumah,” jelas dia.
Agung menambahkan jadwal kegiatan ekstrakurikuler siswa juga telah berjalan yakni setiap hari pada pukul 15.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB. “Sabtu sekolah libur, tidak ada kegiatan,” kata dia.
Sementara itu, Ketua MKKS SMK Solo, Suratno, mengatakan belum semua SMK menerapkan lima hari sekolah, terutama SMK swasta. “Kalau SMK negeri semuanya sudah menerapkan lima hari sekolah. Untuk SMK swasta baru sebagian,” kata dia.
Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Solo, Yatimun, mengungkapkan semua SMK Muhammadiyah telah menerapkan lima hari sekolah. “Lima SMK Muhammadiyah telah menerapkan lima hari sekolah,” kata dia.