Soloraya
Rabu, 29 Juli 2015 - 21:50 WIB

PENDIDIKAN WONOGIRI : Lokasi Tak Strategis, 6 SMP Kekurangan Murid

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi UN SMP (JIBI/dok)

Pendidikan Wonogiri diwarnai persoalan kurangnya murid di 6 SMP.

Solopos.com, WONOGIRI – Masa pendaftaran siswa baru telah lewat. Namun enam dari 21 SMP di Wonogiri masih kekurangan siswa.

Advertisement

Sekolah yang kekurangan siswa terdiri atas lima sekolah negeri dan satu sekolah swasta.

Kepala Bidang (Kabid) SMP/SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, Ponco Hawarno, mengatakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2015 di Wonogiri dilaksanakan pada akhir Juni.

“Kami menerima laporan ada sebanyak enam sekolah SMP yang kekurangan siswa,” ujar Ponco saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (29/7/2015).

Advertisement

Dia mengatakan enam SMP yang kekurangan siswa itu berada di pinggiran hingga di tengah kota. Dia menyebut dua dari enam sekolah yang kekurangan siswa itu adalah SMPN 4 Wonogiri dan SMPN 3 Selogiri.

“Kuota setiap kelas itu maksimal diisi sebanyak 32 siswa. Namun, enam sekolah yang kekurangan siswa itu per kelas baru diisi sebanyak 25 siswa sampai 28 siswa,” kata dia.

Ponco memastikan penyebab sekolah kekurangan siswa itu bukan karena banyak siswa yang putus sekolah, namun karena terjadinya penurunan jumlah siswa dari SD.

Advertisement

Menurut Ponco, lokasi sekolah yang stategis juga menjadi pertimbangan orang tua dalam memilih sekolah. Enam sekolah yang kekurangan siswa itu sebagian besar lokasinya tidak strategis seperti jauh dari jalan utama dan minim trasportasi umum.

“Siswa sekarang merasa keberatan jika harus berjalan jauh menuju sekolah. Keinginan siswa turun dari angkot langsung sampai sekolah,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Disdik Wonogiri, Siswanto, mengatakan sejak awal pembuka pendaftaran siswa baru gelombang pertama dibuka, masih ada sekolah kurang siswa. Kemudian membuka pendaftaran lagi tetapi hasilnya tetap sama.

“Kami tidak mungkin membuka terus pendaftaran karena itu dapat mengganggu proses belajar mengajar,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif