Soloraya
Selasa, 10 September 2013 - 16:19 WIB

PENDIRIAN TOWER : Ganggu Lingkungan, Warga Mojosongo Protes Tiang Pemancar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menara telekomunikasi (JIBI/dok)

Tower telekomunikasi yang dipermasalahkan warga Mojosongo (Taufiq Sidik P/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Protes terhadap keberadaan tower di perkampungan kembali disuarakan warga. Kali ini, warga RW 006, Mojosongo, mengeluhkan tower yang berdiri di RT 002.
Keluhan tersebut disampaikan melalui surat ke Wali Kota dan ditembuskan ke DPRD. Dalam surat tersebut menyebutkan keberatan warga lantaran keberadaan tower mengganggu kenyamanan dan menyebabkan ketakutan karena tower di sekitar rumah warga. Warga menghawatirkan keberadaan tower bakal mengganggu kesehatan mereka.

Advertisement

Secara sosial, tower tersebut juga bisa menyebabkan bentrokan antarwarga lantaran secara ekonomis hanya menguntungkan kelompok kecil dan merugikan sebagian masyarakat yang tinggal di RT 001, RT 002 serta RT 003. Warga juga mengaku ketakutan jika tower sewaktu-waktu roboh.

Ketua RW 006, Ramelan, membenarkan adanya surat protes tersebut. Dijelaskannya, tower tersebut sudah berdiri di kawasan itu sekitar 10 tahun ini. Hanya, pihaknya tak mengetahui persis pemilik tower tersebut.

Advertisement

Ketua RW 006, Ramelan, membenarkan adanya surat protes tersebut. Dijelaskannya, tower tersebut sudah berdiri di kawasan itu sekitar 10 tahun ini. Hanya, pihaknya tak mengetahui persis pemilik tower tersebut.

Dia menuturkan kali pertama tower berdiri pemilik pernah berkomunikasi dengan warga. Salah satu iktikad tersebut berupa memberikan jaminan kesehatan kepada warga.

“Untuk realisasinya saya kira kok tidak ada. Tetapi, baru-baru ini memang beberapa kali ada pengobatan gratis dari lembaga sosial yang bekerjasama dengan pihak pemilik tower,” jelasnya saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (10/9/2013).

Advertisement

“Itu sekitar dua bulan lalu. Ada yang mengaku dari pihak tower kalau perizinan tidak perlu izin ke lingkungan. Tanah untuk tower itu katanya juga sudah dibeli,” terangnya.

Warga semakin dibuat jengkel saat mengetahui tower dijaga oleh orang-orang berbadan kekar. “Itu dijaga orang-orang kekar. Ini seperti menakut-nakuti warga,” ungkap dia.

Lantaran hal tersebut, warga meminta Wali Kota meninjau kembali terkait perizinan tower serta menutup dan membongkar bangunan tower tersebut.

Advertisement

Ketua DPRD Solo, Y.F. Sukasno, menjelaskan pihaknya sudah ditemui oleh penanggung jawab tower. Diakuinya, saat surat permohonan masuk, pihaknya sulit melacak pemilik tower lantaran tak tercatat di dinas.

“Penanggung jawab operasional tower sudah ketemu saya. Justru pihaknya minta tolong untuk difasilitasi ketemu warga. Kemarin memang sulit untuk ditemukan, dinas saja tidak tahu, ini kan lucu,” katanya.

Lebih lanjut, Sukasno menjelaskan kejadian tersebut menjadi warning para pengelola tower lain.

Advertisement

“Kalau merasa sudah habis sebelum warga protes ya sebaiknya diurus mekanisme perizinan itu mulai dari warga, RT, RW hingga kelurahan,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif