Soloraya
Minggu, 19 Juli 2020 - 19:47 WIB

Pendukung Puguh Sebut Demokrasi di Solo Kiamat, Benarkah?

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BRM Kusumo Putro. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- BRM Kusumo Putro, deklarator Sukarelawan Gerakan Rakyat untuk Kota Surakarta (Garuda) selaku pendukung Purnomo-Teguh atau Puguh, menyebut pesta demokrasi Pilkada Solo 2020 terancam kiamat.

Alasannya, pesta demokrasi lima tahunan itu kemungkinan hanya akan diikuti satu pasangan cawali-cawawali yang diusung PDIP, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.

Advertisement

Partai-partai politik (parpol) lain tak punya keberanian menjadi lawan PDIP. Di sisi lain pasangan cawali-cawawali dari jalur perseorangan, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) masi terseok-seok untuk bisa lolos tahap verifikasi oleh KPU Solo.

Sudah Sosialisasi Kasus Masih Melonjak, Pemkab Wonogiri Akan Beberkan Data Covid-19

Advertisement

Sudah Sosialisasi Kasus Masih Melonjak, Pemkab Wonogiri Akan Beberkan Data Covid-19

Pendukung Puguh tersebut mengatakan pasangan Bajo masih harus memenuhi kekurangan jumlah dukungan hingga 7.241 suara warga Solo.

“Kemungkinan Gibran akan melawan kotak kosong. Paslon dari independen belum memenuhi syarat minimal dukungan 35.870 suara. Hasil verifikasi menyatakan dukungan untuk Bajo di angka 28.629 orang. Kurang 7.241 suara,” ujar dia, Minggu (19/7/2020).

Advertisement

Pendaki yang Terperosok ke Kawah Candradimuka Lawu Berhasil Dievakuasi

“Saya tidak yakin paslon independen bisa lolos verifikasi. Jika [Bajo] tidak lolos, posisi calon dari PDIP akan melawan kotak kosong. Ini bisa dibilang kiamat demokrasi di Solo. Belum pernah ada sejarah Pilkada melawan kotak kosong di kota ini,” kata dia.

Rencana PKS

Deklarator Garuda pendukung Puguh itu juga mempertanyakan sikap parpol pemilik kursi di DPRD Solo. Kendati mereka mampu untuk mengusung sendiri cawali-cawawali Solo, sebagian dari mereka justru mendukung pasangan yang diusung PDIP.

Advertisement

Beda Kekuatan, Bajo Siap Lawan Gibran-Teguh di Pilkada Solo 2020

Sejauh ini hanya PKS yang terang-terangan ingin membentuk koalisi gabungan parpol untuk melawan kekuatan PDIP. Namun rencana PKS itu tampaknya akan gagal lantaran gayungnya tidak bersambut dengan parpol lain yang memilih gabung PDIP.

“Jika PKS tidak punya kesempatan, bisa jadi mereka juga akan merapat ke PDIP. Maka ini menjadi sebuah musibah politik, lelucon. Saat ini dari parpol yang ada semoga punya keberanian melawan PDIP biar demokrasi di Solo bisa hidup,” seru dia.

Advertisement

Damkar Sukoharjo Soroti Jalan Kampung Ditutup Portal, Hambat Pemadaman Kebakaran

Sebagaimana diberitakan, DPP PDIP akhirnya menjatuhkan rekomendasi cawali-cawawali Pilkada Solo 2020 kepada Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.

Sebelumnya, Teguh Prakosa merupakan cawawali yang diusulkan oleh DPC PDIP berpasangan dengan Achmad Purnomo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif