Soloraya
Rabu, 16 Desember 2015 - 08:40 WIB

PENEMBAKAN BOYOLALI : Korban Penembakan Dipindah ke RS dr Moewardi Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - rumah milik pelaku penembakan Yusanto, 42, di Dukuh Ngancar RT 001/ RW 002, Desa Banyudono, Banyudono, yang telah dibakar warga karena menembak Suratno, Senin (14/12/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Penembakan Boyolali, korban penembakan di Ngancar, Banyudono, Suratno, dipindah ke RSUD dr. Moewardi Solo.

Solopos.com, BOYOLALI–Suratno,40, warga Dukuh Ngancar RT 005/ RW 001 Desa Banyudono, Banyudono korban penembakan yang dilakukan oleh tetangganya sendiri, Yusanto, 42, warga Dukuh Ngancar RT 001/ RW 002, Desa Banyudono, Banyudono akhirnya dipindahkan ke rumah sakit (RS) dr Moewardi, Jebres, Solo, Selasa (15/12/2015).

Advertisement

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono melalui Kasatreskrim, AKP Andie Prasetya, mengatakan pelaku penembakan sampai saat ini masih dalam pengejaran polisi. Pengejaran pelaku penembakan dibantu oleh Polda Jateng.

“Kami menyebar anggota disejumlah tempat untuk menangkap dia [Yusanto],” ujar AKP Budi saat dimintai konfirmasi melalui ponselnya oleh wartawan, Selasa.

Ia mengatakan pengejaran dilakukan dengan menelusuri sejumlah tempat-tempat yang dimungkinkan dijadikan tempat singgah pelaku selama pelarian. Ia mengakui mengalami kendala dalam mengejar pelaku karena tidak memiliki keluarga atau tinggal sendirian.

Advertisement

“Pelaku tinggal di Dukuh Ngancar, Desa Banyudono hanya sendirian. Kami kesulitan melacak keberadaan pelaku,” kata dia.
Ditanya mengenai kondisi korban penembakan, dia mengaku korban sekarang dipindahkan dari rumah sakit Yarsis Surakarta ke RS dr Moewardi, Jebres, Solo. Korban dipindahkan rumah sakit karena rumah sakit sebelumnya tidak punya cukup alat untuk melakukan operasi mengambil peluru yang bersarang di tubuh korban.

Sementara itu, Kepala Desa (kades) Banyudono, Gijarna, mengaku belum mengetahui adanya penolakan dari warga setempat agar pelaku penembakan tidak kembeli ke Dukuh Ngancar, Desa Bayudono. Ia berharap kasus serupa tidak terulang kedepannya.

“Kami meminta kepada RT [rukun tetangga] dan RW [rukun warga] di Desa Banyudono untuk memberikan sosialisasi kepada warganya agar menjaga keamanan dan ketertiban kampung,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif