SOLOPOS.COM - Penemuan arca di Dukuh Ngares, Desa Kadireso, Teras, Boyolali menjadi tontonan warga, Selasa (5/1/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Penemuan arca Boyolali, tepatnya di Kadireso, Teras, sempat disimpulkan arca Hindu. Namun kesimpulan baru menunjukkan arca itu arca Bodhisattva.

Solopos.com, BOYOLALI — Arca yang ditemukan warga di Dukuh Ngares, Desa Kadireso, Teras, Boyolali, ternyata bukan arca Dewa Siwa Mahakala yang biasa ditemukan di kompleks candi Hindu. Kesimpulan baru menunjukkan arca ini merupakan arca Bodhisatwa yang merupakan bagian dari simbol budaya Buddha.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Namun, temuan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng ini tetap tak menggoyahkan prediksi bahwa arca itu merupakan bagian dari bangunan candi. Staf BPCB Jateng, Harun Arosyid, mengatakan berdasarkan temuan sebelumnya, arca Dewa Siwa Mahakala atau Nandiswara biasanya diletakkan di depan pintu candi dan digunakan sebagai tempat pemujaan. Artinya, jika melihat temuan di Kadireso diperkirakan arca itu adalah bagian bangunan candi untuk pemujaan.

“Sebanyak tujuh buah batu besar berbentuk segi empat itu juga identik dengan bangunan candi. Namun, untuk memastikannya, perlu dilakukan penelitian lebih dalam,” ujar Harun saat dihubungi Solopos.com, Kamis (7/12/2016).

Harun mengatakan tujuh batu dan arca sudah dipindahkan dari rumah penemu arca, Supardianto, ke Kantor BPCB Jateng pada Rabu (6/1/2016) sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah dilakukan penelitian lebih dalam, dugaan awal arca itu bukanlah arca Dewa Siwa Mahakala, tetapi Bodhisattva dari abad ke-8 yang identik Buddha.

“Apapun itu jenisnya semua baru dugaan awal belum ada hasil final sehingga tidak perlu diperdebatkan,” kata dia.

Harun mengatakan melihat dari fisik arca bisa dikatakan sudah tidak terlalu baik akibat terlalu lama terpendam di dalam tanah. Selain itu, simbol atau atribut arca itu sudah tidak lengkap lagi. “Kami tidak bisa memastikan kapan penelitian tentang arca itu selesai. Kami menyarankan kepada warga jika menemukan arca lagi segera melaporkan pihak terkait,” kata dia.

Sebelumnya, menurut arkeolog, ada kemungkinan arca tersebut merupakan bagian dari satu candi Hindu. Arca yang ditemukan di area persawahan itu sempat disebut berkarakter Siwa Mahadewa. Menurut Arkeolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Suharyana, hal itu menunjukkan bahwa arca tersebut merupakan peninggalan peradaban Hindu.

”Walaupun belum jelas atributnya, saya berani menentukan itu adalah arca Hindu. Artinya berkonotasi dengan agama Hindu,” papar Suharyana sebagaimana dikutip dari Solopos TV, Rabu (6/1/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya