Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah artefak yang ditemukan wilayah Kecamatan Batuwarno, Wonogiri dipastikan anggota staf Kesejarahan dan Nilai Tradisi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Wonogiri Gunar Setyawan kemungkinan berasal dari zaman batu muda atau neolithikum atau 1.000-2.000 tahun sebelum Masehi. Pada zaman itu, manusia purba mulai bermukim dan mengenal sedikit logam.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Gunar Setyawan yang saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (13/7/2013), mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Wonogiri Teguh, mengaku telah mngecek benda-benda tersebut di rumah penemunya. Ia juga mencari informasi dari rekannya yang bekerja di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
“Saya sudah tanya salah satu teman saya di BPCB Jateng. Temuan yang berbahan baku perunggu diduga bernama candrasa. Biasanya untuk perlengkapan upacara religi. Sedangkan kapak dari batu tersebut juga ada di zaman yang sama. Keduanya ada di zaman batu muda atau neolithikum,” katanya .
Sedangkan 11 buah batu persegi seperti mata kapak, , berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber bernama kapak persegi. Kapak tersebut biasanya digunakan sebagai alat mencangkul atau memahat kayu. Bahan pembuatan kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dari batuan kuarsa bening atau kalsedon yang oleh masyarakat awam kadang kala disebut sebagai batu api. Namun, untuk kapak jenis itu, hanya digunakan sebagai alat upacara keagamaan, azimat atau tanda kebesaran kepala suku yang bisa pula digunakan sebagai pemantik api.