SOLOPOS.COM - Warga mencoba menyalakan api di dekat sumur gas di Sambi, Boyolali, (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Penemuan gas Boyolali, sumur bor yang dibangun di halaman masjid mengeluarkan gas tekanan tinggi.

Solopos.com, BOYOLALI–Hanya butuh waktu sekitar 20 menit dari Pasar Sambi, Kecamatan Sambi, untuk sampai ke Dukuh Sambu, Desa Bendo, Kecamatan Nogosari. Jalan desa berupa tanah yang dicor sebagian menjadi akses terakhir menuju dukuh yang saat ini menjadi pusat perhatian warga di sekitar Sambi dan Nogosari.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sumur bor yang sedang dibangun di halaman Masjid Arrahman Dukuh Sambu mengeluarkan gas dengan tekanan yang cukup tinggi. Sudah dua kali warga setempat berupaya membuat sumur agar bak air di masjid tersebut selalu terisi. Pertama, di sisi selatan masjid. “Begitu dibor sampai kedalaman tertentu, sumur itu justru mengeluarkan gas. Lubang sumur akan terbakar jika gas yang keluar terkena percikan api,” kata warga setempat, Samsi, 35, saat ditemui Solopos.com, Sabtu (23/4/2016).

Warga pun kembali membuat sumur di sisi utara, pada Minggu (17/4/2016). Sumur dibor selama tiga hari. Hingga kedalaman 42 meter, sumur kembali mengeluarkan gas yang lebih besar dari sumur sebelumnya disertai suara gemuruh. Api yang ditimbulkan dari lubang sumur cukup besar. Warga harus memakai karung goni basah untuk memadamkan api. Sumur itu sekarang ditutup, namun warga membiarkan gas dari sumur keluar melalui selang plastik dan selang besi yang dipasang pada lubang sumur.

“Dari ujung selang bisa dicek, nyalakan korek, api langsung menyala,” kata dia. Jumat malam, warga yang penasaran mencoba menyalakan api dari gas tersebut dan digunakan untuk memanaskan air.

“Kami buat tungku di depan masjid, kami nyalakan api dari gas itu, kemudian di tinggal salat Isya. Begitu selesai salat, ya sekitar 15 menit, airnya sudah mendidih. Lebih cepat dibandingkan kompor gas di rumah,” ujar Surahmi, 60, warga RT 005/RW 003. Rumah Surahmi kebetulan berhadap-hadapan dengan masjid.

Warga tidak tahu sejarah wilayah tersebut. “Kenapa sampai mengandung gas begitu kami tidak tahu,” kata warga lain, Sardi. Akibat adanya tekanan gas, air tidak bisa mengalir dari sumur tersebut. “Dari dulu kami tahunya tempat ini adalah perkampungan biasa.” Kejadian tersebut bikin warga penasaran. Banyak yang datang hanya sekedar mencoba menyalakan api dari sumber gas tersebut.

Kades Bendo, Samsidi, telah melaporkan temuan itu ke Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali. “Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, dari DPU minta sumur itu ditutup dulu sambil menunggu pengecekan dari petugas geologi. Rencananya ada ahli geologi dari Jogja yang mau datang mengecek sumber gas itu,” kata Samsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya