SOLOPOS.COM - Ratusan warga berkerumun di lokasi penemuan jenasah Yuni Artanti, warga Karang Geneng, Boyolali di selokan Jl Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Selasa (5/3/2013). Yuni diduga menjadi korban tabrak lari. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ratusan warga berkerumun di lokasi penemuan jenasah Yuni Artanti, warga Karang Geneng, Boyolali di selokan Jl Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Selasa (5/3/2013). Yuni diduga menjadi korban tabrak lari. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SUKOHARJO—Jenazah Yuni Artati, 49, korban yang meninggal di parit depan Hypermart Assalam, Selasa (5/3/2013), tidak dilakukan autopsi. Menurut Kasat Reskrim, AKP Andis Arfan Tofani, autopsi dalam tidak dilakukan karena pihak keluarga menolak hal tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami hanya melakukan autopsi luar dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Penolakan [autopsi dalam oleh pihak] keluarga karena mereka sudah menerima dan rela anggota keluarganya meninggal. Keluarga juga mengungkapkan korban mempunyai riwayat sakit,” terang Andis, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (6/3/2013).

Kepasrahan keluarga tersebut menurut Andis karena di jenazah korban terdapat tanda-tanda yang sama ketika penyakit korban kambuh. Oleh karena itu, Andis mengungkapkan sejak Selasa sore jenazah korban sudah dikembalikan kepada keluarga. Kasus penemuan mayat itu kini sudah ditutup.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sesosok mayat perempuan ditemukan di dalam selokan di seberang pusat perbelanjaan Assalaam Hypermarket di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, atau di sisi selatan jalan raya Solo-Kartasura, Selasa (5/3/2013) siang. Mayat perempuan itu ditemukan dalam kondisi masih berpakaian lengkap dengan tas jinjing di sisinya.

Petugas Polsek Kartasura yang kemudian terjun ke lokasi kemudian melakukan pemeriksaan, dan selanjutnya mengevakuasi mayat tersebut ke RSUD dr Moewardi, Solo, untuk diperiksa lebih lanjut. Berdasarkan pemeriksaan sementara di lokasi, mayat itu sudah dalam kondisi kaku dengan luka di beberapa bagian tubuh, seperti misalnya di bagian leher.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kartasura, Iptu Ketut Sudira yang dijumpai di lokasi menyatakan sementara ini pihaknya belum menemukan tanda-tanda penyerangan di tubuh jenazah tersebut.

“Tapi tentu saja kita menunggu hasil visum lebih lanjut dari RSUD dr Moewardi,” katanya.

Dugaan sementara, perempuan itu meninggal sekitar pukul 06.00-07.00 WIB. Keterangan yang dihimpun di lapangan menyebut, perempuan itu sementara diidentifikasi sebagai Yuni Artati, 49, warga Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya