Soloraya
Selasa, 28 Juni 2016 - 18:40 WIB

PENEMUAN MAYAT SRAGEN : 1 Pemandu Karaoke Ditemukan Tewas di Tempat Indekos

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (JIBI/Solopos/Dok)

Penemuan mayat Sragen, korban dialami seorang pemandu karaoke atau LC.

Solopos.com, SRAGEN — Sri Wahyuni, 17, seorang pemandu karaoke atau lady companion (LC) ditemukan tewas di indekos temannya di Kampung Cantel Kulon, Sragen Kulon, Sragen, Selasa (28/6/2016). Warga Tempurejo, Ngerambe, Ngawi, itu mengembuskan napas terakhir karena penyakit epilepsinya kambuh.

Advertisement

Cerita bermula ketika Sri Wahyuni bersama temannya sesama LC, Putri Handayani, 17, pulang kerja dari tempat karaoke di kawasan Masaran pada Selasa dini hari. Mereka lalu mampir di indekos temannya Anggoro di Kampung Cantel Kulon. Keduanya lalu tidur di indekos itu hingga Selasa pagi.

“Saat itu, Mas Anggoro sudah pergi bekerja. Saya tidur di samping dia. Posisi dia tengkurap. Tiba-tiba dia kejang-kejang. Saya kaget lalu berusaha membalikkan badannya. Namun, dia langsung tidak sadarkan diri,” kata Putri yang juga warga Ngerambe saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Mengetahui temannya tidak sadarkan diri, Putri lantas meminta bantuan temannya. Dia masih bingung antara menunggu temannya itu siuman atau membawanya ke rumah sakit. Setelah beberapa jam ditunggu, ternyata Sri Wahyuni tidak juga siuman. Putri baru menyadari Sri Wahyuni sudah mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 11.00 WIB.

Advertisement

Putri merupakan teman satu indekos Sri Wahyuni. Keduanya baru bekerja sebagai LC karaoke selama sepekan terakhir. Mereka menyewa sebuah indekos di Kampung Widoro, Sragen Wetan. “Selama ini, penyakit epilepsi dia memang sering kambuh. Namun, biasanya penyakit itu sembuh sendiri,” kata Putri.

Berita meninggalnya seorang LC karaoke di sebuah indekos itu langsung menghebohkan warga sekitar. Warga berkerumun di sekitar indekos. Jajaran Polsek Kota Sragen baru mendapat laporan sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka datang bersama petugas medis dari Puskesmas Sragen.

Berdasar hasil pemeriksaan di tubuh jenazah, tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan. Polisi hanya menemukan air seni pada celana jenazah. Polisi menyimpulkan penyebab kematian Sri Wahyuni diduga karena penyakit epilepsi pelajar SMA di Ngawi itu kambuh.

Advertisement

“Kemungkinan dia menahan buang air kecil sebelum meninggal dunia. Kami sudah menghubungi keluarga. Kami menawarkan kepada keluarga supaya jenazah diautopsi,” terang Kapolsek Kota Sragen, AKP Suseno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif