Penerangan jalan umum di Jl. Museum dan Jl. Bhayangkara Solo banyak yang mati.
Solopos.com, SOLO – Sejumlah pengguna Kios Pujasari Museum Radya Pustaka, Kecamatan Laweyan, Solo, mengeluhkan lampu penerangan jalan umum (PJU) di Jl. Museum atau di depan setempat sering kali dalam kondisi mati.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Pemilik salah satu Kios Pujasari, Hendro Priyanto, 32, mengatakan sejumlah 18 lampu PJU di Jl. Museum tidak pernah hidup sejak dipasang sekitar awal 2015.
Berdasarkan pantauan, menurut dia, lampu PJU pernah hidup hanya beberapa hari saat digelar serangkaian acara pernikahan putra Presiden Jokowi, Selasa-Kamis (9-11/6/2015).
“Lampu menyala hanya saat Pak Jokowi punya gawe. Mungkin karena banyak pejabat yang datang, jadi semua kawasan di Solo harus dalam kondisi baik. Setelah itu lampu PJU mati lagi,” kata Hendro saat berbincang dengan
Hendro menyesalkan lampu PJU di Jl. Museum lebih sering dalam kondisi mati. Menurut dia, kondisi Jl. Museum yang gelap pada malam hari membuat kegiatan usaha di Kios Pujasari tidak bisa berjalan optimal.
Pantauan
Penjaga Museum Keris Solo, Endar, 34, mengatakan lampu PJU di Jl. Bhayangkara mati sejak lama. Menurut dia, semakin lama, lampu PJU yang mati kian banyak.
Dijumpai terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Hasta Gunawan, mengaku tidak mengetahui kondisi lampu PJU di Jl. Museum dan Jl. Bhayangkara yang mati.
“Ada 17.000 lampu PJU di Solo. Semua [masyarakat] berhak juga mengawasi. Bisa segera melapor kepada kami jika menemukan lampu PJU ada yang mati. Kami akan berusaha segera mungkin memperbaiki. Memang cukup banyak lampu PJU yang sudah berusia puluhan tahun hingga rawan terjadi kerusakan,” kata Hasta.