Soloraya
Kamis, 3 Juni 2021 - 03:00 WIB

Penerima Bantuan Pangan Nontunai Sukoharjo Bertambah 5.384 Keluarga

R Bony Eko Wicaksono  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bantuan Sosial (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Sukoharjo pada Maret dan April bertambah 5.384 keluarga. Penambahan jumlah KPM merupakan hasil perbaikan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) oleh kelompok kerja (pokja) kabupaten.

Jumlah KPM yang bertambah pada Maret dan April masing-masing 2.692 keluarga. Sehingga total jumlah penambahan KPM pada Maret dan April sebanyak 5.384 keluarga. Mereka telah menerima bantuan pangan berupa kebutuhan pokok lewat 98 e-warong pada Mei.

Advertisement

“Pokja kabupaten melakukan verifikasi dan validasi data NIK penerima program BPNT pada Maret dan April. Kemudian, hasil validasi data itu dilaporkan ke Kemensos yang langsung melakukan cleansing data,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bantuan dan Jaminan Sosial Dinsos Sukoharjo, Sukimin, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Angka Kematian Pasien Covid-19 Sukoharjo Naik, Nguter Paling Tinggi

Advertisement

Baca Juga: Angka Kematian Pasien Covid-19 Sukoharjo Naik, Nguter Paling Tinggi

Sukimin menyebut jumlah keluarga penerima program bantuan pangan non tunai atau BPNT Sukoharjo pada Mei semula 53.346 keluarga. Dengan tambahan 5.384 KPM pada Maret-April, total jumlah KPM yang menerima BPNT pada Mei menjadi 58.730 keluarga.

Masing-masing KPM menerima bantuan pangan senilai Rp200.000 per bulan. Kebutuhan pokok yang diterima warga miskin itu wajib memenuhi unsur karbohidrat, protein hewani dan nabati.

Advertisement

Baca Juga: Rumah Warga Gayam Sukoharjo Terbakar Saat Ditinggal Pengajian

“Saat ini, pokja kabupaten masih melakukan verifikasi dan validasi data penerima bantuan pangan untuk Mei. Namun, kami belum tahu waktu penyalurannya lantaran masih menunggu instruksi pemerintah pusat,” ujarnya.

Bantuan pokok untuk keluarga penerima program bantuan pangan non tunai Sukoharjo itu disalurkan secara bertahap lewat e-warong dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Petugas bakal disiagakan di pintu masuk e-warong untuk mengukur suhu tubuh warga menggunakan thermo gun.

Advertisement

Apabila suhu tubuh penerima bantuan pangan di atas 38 derajat Celcius, penerima bantuan akan diminta pulang ke rumah. Pengambilan bantuan pangan selanjutnya bisa diwakilkan anggota keluarga atau kerabat.

Baca Juga: Produk Unggulan 4 Desa Wisata Sukoharjo Ini Didorong Jadi Magnet Wisatawan

Begitu pula para petugas yang melakukan penyaluran bantuan pangan. Mereka berinteraksi langsung dengan KPM. “Setiap petugas wajib memakai sarung tangan, masker, dan penutup wajah atau face shield. Petugas bakal menata kursi berjarak minimal 1,5 meter pada setiap e-warong,” paparnya.

Advertisement

Evaluasi Program Bantuan Pangan

Lebih jauh, selain soal penerima, Sukimin menambahkan selalu mengevaluasi pelaksanaan program bantuan pangan non tunai atau BPNT yang telah berjalan hampir dua tahun di Sukoharjo. Misalnya, menambah jumlah e-warong setiap desa/kelurahan untuk mempermudah proses penyaluran bantuan pangan.

Baca Juga: Krisis Air Bersih, Warga Dusun Tugusari Sukoharjo Hanya Mengandalkan Bantuan 

Sebelumnya, di Sukoharjo ada 84 e-warong. Kini sudah bertambah menjadi 98 e-warong. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyempatkan diri memantau penyaluran BPNT di sejumlah lokasi e-warong wilayah Kecamatan Weru, beberapa hari lalu.

Etik ingin melihat langsung proses penyaluran bantuan pangan berjalan lancar. Ia juga ingin mengetahui kemanfaatan bantuan pangan yang diterima para keluarga tidak mampu dari 12 kecamatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif