SOLOPOS.COM - Pendataan PKL Jl. Slamet Riyadi, Solo, Selasa (14/4/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penertiban PKL Solo dilaksanakan Pemkot Solo bersama TNI/Polri.

Solopos.com, SOLO –  Pemkot Solo bersama TNI/Polri mengerahkan 150 petugas untuk bersiaga di tiga jalan utama Kota Bengawan selama 16 jam setiap hari pukul 08.00 WIB – 23.00 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tiga jalan utama yang akan dijaga yakni Jl. Slamet Riyadi, Jl. Jenderal Sudirman, dan Jl. Urip Sumoharjo. Pantauan , Jumat (2/10/2015), di tiga jalan utama Kota Bengawan itu masih ada beberapa pedagang kaki lima (PKL) nekat berjualan.

Petugas Satpol PP mengangkut peralatan seperti meja dan kursi yang digunakan berjualan PKL ke mobil petugas. Selain itu, di Jl. Urip Sumoharjo masih ada PKL yang nekat berjualan, lalu petugas meminta PKL tersebut untuk pindah berjualan.

Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Pengendalian Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo, Bambang MBS, mengatakan di Jl. Slamet Riyadi ada tiga PKL yang nekat berjualan dan tidak mau pindah.

“Hari ini [Jumat] eksekusi setelah mereka diberi peringatan pada hari Kamis. Alasan PKL yang masih berjualan di lokasi itu karena tidak tahu dan belum mendapat lokasi pengganti,” kata dia seusai menertibkan PKL di Jl. Urip Sumoharjo, Jumat.

Dia menyampaikan mulai Jumat sebanyak 150 petugas disiagakan di tiga jalan utama itu. Petugas itu dibagi menjadi dua sif yakni 75 orang bersiaga pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB dan 75 orang lainnya pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB.

“Kami berharap PKL tidak seenaknya berjualan di lokasi-lokasi yang memang dilarang untuk berjualan. Ketertiban milik seluruh masyarakat, PKL tidak berhak untuk menggunakan fasilitas umum untuk berjualan,” jelas dia.

Anggota Linmas yang bertugas di Jl. Urip Sumoharjo, Maman Yudiono, mengatakan di titik tersebut ada enam petugas Linmas yang berjaga. Pihaknya akan memperingatkan PKL yang akan berjualan di lokasi tersebut.

Seorang PKL di Jl. Urip Sumoharjo, Jumikin, 40, mengatakan sudah mendapat peringatan dari petugas. “Saya nekat berjualan karena tidak memiliki tempat berjualan lainnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya