SOLOPOS.COM - Tim pengadaan tanah untuk pembangunan tol Solo-Jogja membayarkan uang ganti kerugian untuk 25 bidang lahan di lima desa di tiga kecamatan, Klaten, Rabu (1/11/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja di wilayah Klaten menyisakan 109 bidang dari total sekitar 4.000 bidang tanah. Seratusan bidang lahan itu tersebar di sejumlah wilayah di Klaten.

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Joko Setiadi, saat ditemui di sela pembayaran uang ganti kerugian (UGR) tol di aula Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Rabu (1/11/2023) siang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Tinggal 109 bidang dari sekitar 4.000 bidang. Ini hampir finis,” jelas Joko.

Di antara bidang lahan yang belum terbayarkan UGR-nya, yakni tanah kas desa. Pembebasan tanah kas desa saat ini masih terus berproses.

“Ada tanah kas desa yang menunggu izin dari gubernur. Ini berproses. Ketika izin dari gubernur sudah turun kami validasi, kemudian kami serahkan ke PPK [pejabat pembuat komitmen] untuk diusulkan ke LMAN [Lembaga Manajemen Aset Negara],” kata dia.

Sementara itu, pembayaran UGR yang digelar di aula kantor Desa Dompyongan dilakukan untuk 25 bidang terkena tol di Desa Dompyongan dan Tambakan, Kecamatan Jogonalan, Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, serta Desa Jagalan dan Demakijo, Kecamatan Karangnongko. Total nilai UGR yang dicairkan mencapai hampir Rp40 miliar.

Totok Supriyanto, 49, menjadi salah satu penerima UGR siang itu. Total nilai UGR yang diterima warga Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo itu sekitar Rp5 miliar untuk tiga bidang terkena proyek tol.

Ketiga bidang lahan itu, yakni rumah dengan luasan sekitar 200 meter persegi dan mendapatkan UGR sekitar Rp3,8 miliar, rumah seluas 118 meter persegi dengan ganti kerugian Rp1,9 miliar dan bidang lahan bekas kandang ayam seluas 120 meter persegi dengan nilai UGR Rp464 juta.

“Tempat saya ini pas pintu masuk tol,” kata Totok.

Totok mengatakan saat ini dia masih tinggal di rumah yang bakal kena tol tersebut. Namun, dia sudah mencari lokasi tanah pengganti untuk tempat tinggalnya.

“Sudah mencari tanah pengganti. Ada tiga orang yang menunggu saya beli, ada tiga bidang. Jaraknya hanya geser sekitar 60 meter [dari rumahnya saat ini]. Saya digondeli warga agar tidak pindah,” jelas dia.

Bidang tanah pengganti yang ditawarkan warga lebih luas dibandingkan tanah yang ditempati rumahnya saat ini. Luasnya sekitar 1.675 meter persegi dengan harga sekitar Rp700 juta.

“Iya, masih sisa banyak. Buat hari tua. Ini bisa saya jadikan untuk tambahan modal mengembangkan usaha. Semoga uang bisa bermanfaat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya