SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, memberi keterangan kepada wartawan mengenai rencana vaksinasi terhadap kolompok usia enam hingga 11 tahun di Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Selasa (21/12/2021). (Solopos/ Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengklaim serapan anggaran setiap organisasi perangkat daerah (OPD) hingga pekan ketiga Desember 2021 rata-rata mencapai lebih dari 90 persen. Namun ada satu kegiatan yang gagal direalisasikan karena menghadapi kendala tertentu.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat ditemui wartawan seusai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakorpok) di Ruang Khayangan Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Selasa (21/12/2021), menyampaikan program atau kegiatan 2021 secara umum dapat dilaksanakan secara maksimal. Ada OPD yang serapan anggarannya mencapai 92 persen. Bahkan, ada yang mencapai 98 persen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia tak memungkiri tidak semua kegiatan berjalan sesuai harapan. Lelaki yang akrab disapa Jekek itu menyebut ada satu kegiatan Dinas Kesehatan (Dinkes) yang tak bisa direalisasikan, yakni pengadaan satu unit mobil senilai Rp680 juta yang sedianya digunakan untuk mengangkut vaksin.

Lelang barang sudah dilakukan dua kali, tetapi keduanya gagal mendapatkan pemenang. Ada beberapa faktor penyebab, seperti terkait dengan katalog elektronik (E-katalog). E-katalog adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, dan harga barang/jasa tertentu dari berbagai penyedia barang/jasa pemerintah.

“Berdasar E-katalog, spesifikasi mobil yang ingin diadakan adalah spesifikasi barang Kementerian Kelautan [Kementerian Kelautan dan Perikanan]. Oleh karena itu, [penyedia barang yang ingin mengikuti lelang] harus mendapat referensi dari kementerian terkait. Akhirnya tidak ada peserta yang mengikuti lelang. Saya sendiri belum tahu mengapa mobil menjadi spesifikasi Kementerian Kelautan,” ucap Bupati.

Baca Juga: Bupati Wonogiri: Inovasi Harus Bisa Diaplikasikan 

Sebenarnya ada opsi kendaraan lain yang bisa dipilih, yakni Toyota Hilux build up Thailand. Proyek pengadaan kendaraan itu juga dilelang. Namun, stok mobil tersebut saat itu tidak ada sehingga lelang kembali gagal mendapatkan pemenang.

“Anggaran kegiatan masuk Silpa [sisa lebih pembiayaan anggaran]. Pengadaan kendaraan akan kembali dilaksanakan pada 2022. Sebisa mungkin lelang digelar di awal tahun,” ulas Bupati.

Dia melanjutkan, ada kegiatan lain yang hingga kini belum selesai, yakni peningkatan jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Pekerjaan itu ditarget rampung Minggu (26/12/2021) mendatang. Masih ada waktu untuk menyelesaikannya.

Hanya, Bupati tak memerinci lebih lanjut proyek yang dimaksudnya. Bupati menginformasikan, pada tahun ini ada proyek pembangunan gedung poliklinik II RSUD Soediran Mangun Sumarso senilai Rp20,5 miliar.

Dia menyebut proyek sudah selesai beberapa waktu lalu. Pada 2022 mendatang RSUD mengadakan alat kesehatan yang dibutuhkan untuk melengkapi fasilitas di gedung poliklinik II. Menurut Bupati, pengadaan tersebut bisa selesai lebih kurang tiga bulan. Setelah itu gedung bisa difungsikan.

“Gedung poli II untuk mengoptimalkan pelayanan, karena gedung poli yang lama sudah kurang representatif,” ulas Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya