SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pengadaan seragam sekolah di Sragen dipersoalkan lantaran tidak sesuai dengan apa yang telah disampaikan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, kepada Komisi IV DPRD.

 Solopos.com, SRAGEN – Anggota Komisi IV DPRD Sragen, Fathurrohman, mempersoalkan pengadaan seragam berupa jenis kain seragam yang akan diberikan kepada 24.500 siswa baru tahun ajaran 2015/2016.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Persoalan itu muncul lantaran pengadaan kain seragam yang akan diberikan sesuai keterangan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, berbeda dengan yang disampaikan kepada Komisi IV DPRD.

“Setahu saya jenis kainnya batik dengan motif ikon Situs Sangiran, bukan seragam OSIS,” ujar Fathurrohman, kepada Solopos.com, Selasa (6/1/2015).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut membantah kain seragam yang akan diberikan adalah seragam OSIS. Karenannya, hal itu menjadi sebuah tanda tanya besar baginya.

Fathurrohman berjanji akan mengawal proses pengadaan kain seragam tersebut. Tujuannya supaya tidak ada main mata antara pejabat tertentu dengan calon rekanan. Dia memperkirakan kain seragam akan dibagikan Juli 2015.Dengan nilai anggaran mencapai Rp1,95 miliar, pengadaan kain seragam harus dilakukan melalui proses lelang.

“Tahapan lelang harus berjalan sesuai koridor. Saya akan awasi prosesnya hingga akhir,” lanjut Fathurrohman.

Komitmen yang sama disampaikan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sragen, Sugiyamto. Menurutnya, rencana pengadaan kain seragam bagi siswa baru jenjang SD dan SMP tak mencuat saat pembahasan di Banggar. Ketua Fraksi PDI Perjuangan tersebut meminta anggota fraksinya yang ada di Komisi IV DPRD mengawasi proses pengadaan kain seragam tersebut. Sugiyamto menambahkan tidak munculnya dana pengadaan seragam baru itu dalam rapat Banggar disebabkan pembahasan terlalu pendek.

Di sisi lain, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Darmawan, menyatakan sedari awal kain yang akan dibagikan adalah seragam OSIS, bukan batik dengan motif ikon Situs Sangiran. Darmawan menyatakan pengadaan seragam akan dilakukan melalui proses lelang. Pengadaan seragam untuk SD dan SMP senilai Rp1,95 miliar dijadikan satu paket lelang.

Ihwal proses lelang, menurut Darmawan, akan mengikuti tahapan dan proses yang benar. Sementara itu, ditanya Solopos.com mengenai nilai satu setel seragam siswa, dia mengaku tidak hafal.

Dia hanya memastikan nilai seragam SD berbeda dengan seragam SMP. Hal itu karena ukuran seragam siswa dua tingkat itu berbeda. Apalagi cukup banyak permintaan supaya seragam untuk siswa SMP menggunakan celana panjang. “Kita sedang perhitungkan detailnya,” sambungnya terkait pengadaan seragam di kota tersebut.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya