SOLOPOS.COM - Habib Syech Abdul Qadir Assegaf (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Pengajian akbar Habib Syech bin Abdulqodir Assegaf digelar Sabtu (31/10/2015).

Solopos.com, SOLO-Habib Syech Bin Abdulqodir Assegaf meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk mengesahkan peraturan daerah (perda) Kota Solo sebagai Kota Selawat. Hal ini untuk mengukuhkan dan menguatkan image Solo sebagai kota yang aman dan kondusif.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal tersebut disampaikan pada kegiatan Pengajian Akbar Dzikir dan Sholawat untuk memperingati Tahun Baru Hijriyah 1437 H di depan Balaikota Solo. Menurut dia, selama ini Solo dikenal sebagai kota sumbu pendek. Oleh karena itu, diharapkan Kota Selawat tidak hanya sebagai slogan dengan disahkan dalam bentuk perda.

“Dulu saya malu kalau bilang dari Solo tapi sekarang bangga bilang dari Solo karena Solo saat ini jauh dari keruwetan dan sudah kondusif serta aman,” ungkap Habib, Sabtu (31/10/2015).

Pada kesempatan tersebut, Habib juga menyampaikan untuk selalu berbuat baik dan tidak mengambil hak orang lain. Oleh karena itu, diharapkan selalu menyelesaikam kewajiban kepada sesama manusia, terutama dalam hal utang. Bahkan meski kepada orang nonmuslim pun kewajibam tersebut harus tetap harus dikembalikan.
Acara tahunan ini dihadiri juga oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo; Pjs Wali Kota Solo, Budi Suharto; dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo, Teguh Prakoso. Pada kesempatan tersebut juga hadir calon wali kota Solo, yakni F.X. Hadi Rudyatmo dan Anung Indro Susanto.

Dalam sambutannya, Budi mengapresiasi antusiasme masyarakat Solo dan sekitarnya untuk mengjadiri acara tersebut. Pihaknya berharap kegiatan ini mampu meningkatkan iman dan takwa. “Melihat banyaknya animo masyarakat terhadap pengajian akbar peringatan Tahun Baru Hijriyah ini, Pemkot Solo sudah menetapkan tahun depan akan ada kegiatan serupa pada 22 Oktober yang bertepatan dengan Hari Santri,” ujar Budi.

Ganjar pun berharap kegiatan ini dapat semakin meningkatkan kerukunan masyarakat. Menurut dia, kerukunan sangat diperlukan untuk menyukseskan pembangunan. Dalam sambutannya, Ganjar berpesan untuk menjaga lingkungan mengingat dalam waktu dekat akan memasuki musim hujan sehingga diharapkan bisa meminimalkan bencana banjir.

Pengamatan Espos, sejak pukul 19.00 WIB jamaah dari berbagai wilayah mulai berdatangan dan memadati Jl. Jenderal Sudirman. Agenda tahunan ini pun menyedot perhatian masyarakat. Terbukti ribuan orang, tua hingga anak-anak, datang untuk datang berdzikir n berselawat bersama Habib Syech.

Seperti halnya yang dilakukan Umi Solikah, 47, asal Ampel, Boyolali. Dia mengaku datang bersama tujuh orang kerabat untuk menghadiri pengajian akbar ini. Ibu empat anak ini menyampaikan sering mengikuti pengajian yang diadakan putra Al-Habib Abdulkadir bin Abdurrahman Assegaf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya