SOLOPOS.COM - LAUNCHING BUKU--Pasangan suami istri, Arifin Syah Banjar dan Gusneti Arifin me-launching buku secara bersamaan, di Gedung Serbaguna Mesjid Raya Fatimah Solo, Selasa (10/4/2012) malam.

LAUNCHING BUKU--Pasangan suami istri, Arifin Syah Banjar (kedua kiri) dan Gusneti Arifin Syah (tengah)me-launching buku secara bersamaan, di Gedung Serbaguna Mesjid Raya Fatimah Solo, Selasa (10/4/2012) malam.

SOLO–Pasangan suami istri, Arifin Syah Banjar dan Gusneti Arifin Syah me-launching buku secara bersamaan, di Gedung Serbaguna Mesjid Raya Fatimah Solo, Selasa (10/4/2012) malam.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Arifin menulis buku yang berjudul Kedahsyatan Munajat dengan Asmaul Husna. Sedangkan Gusneti menuangkan pengalaman pribadinya dalam karyanya Sebuah Biografi Spiritual Hikmah di Balik Derita. Moderator yang memandu jalannya acara, Ustaz Drs J Syahban menyatakan hasil penjualan buku-buku Arifin dan Gusneti akan diperuntukkan bagi anak-anak yatim piatu dan orang-orang lansia yang miskin.

“Sebagai umat Islam, kita harus mengenal nama-nama dan sifat Allah. Melalui buku ini, kami mencoba menyajikan makna Asmaul Husna sebagai cermin hakikat kepribadian manusia sekaligus jalan untuk mengenal-Nya. Allah memiliki nama-nama yang indah atau yang dikenal dengan Asmaul Husna,” ujar Arifin di hadapan sekitar 50 orang yang hadir pada launching buku.

Menurut Arifin, Asmaul Husna bisa menjadi referensi dan inspirasi untuk memperoleh keselarasan antara etos spiritualitas diri dan pencapaian duniawi.

Gusneti saat launching banyak bertutur tentang pengalaman pribadinya yang mengalami sakit selama kurun tujuh tahun yaitu 2003-2010. Dia mengaku diopname lebih dari 30 kali di rumah sakit. Beberapa kali, Gusneti terlihat menangis ketika menuturkan ceritanya.

“Saya mengalami depresi berat bahkan kata dokter sudah stadium empat. Sampai-sampai semua orang menuduh saya gila. Awalnya saya tidak bisa menerima ujian yang diberikan Allah karena terasa berat. Namun, akhirnya saya anggap itu sebagai sebuah karunia berupa nikmat sakit. Saya justru diberi kemudahan hanya dengan bersyukur, berzikir selalu menyebut nama-nama indahnya-Nya. Ternyata Allah akhirnya menyembuhkan saya,” papar Gusneti.

Sementara itu, Guru Besar IAIN Surakarta, Prof Dr H Nasrudin Baidan dua buku yang ditulis Arifin dan Gusneti merupakan buku teori dan praktik berupa pengalaman spiritual.

“Ada hadis Rasul yang menyebutkan siapa yang menghapal Asmaul Husna akan masuk surga. Menghapal bukan sekedar hapal di bibir dan bukan sekedar dibaca. Tapi, bagaimana bisa mengetahui maknanya dan mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Nasrudin.

Dia mencontohkan ketika seseorang mengerti Al ‘Aliim yang artinya Maha Tahu maka orang itu tidak akan berbuat yang tidak baik. “Mau ngrumpi pun enggak berani karena Allah itu Maha Tahu. Jika Asmaul Husna diaktualisasikan, dunia aman dan korupsi stop,” tambah Nasrudin.

Pengasuh Ponpes Al Muayyad Mangkuyudan Solo, KH Rozaq Shofawi menyampaikan Gusneti telah diberi hikmah setelah sakit selama tujuh tahun. Rozaq mengemukakan Arifin masih memiliki keturunan dari ulama terkenal Syech Al Banjari dan Gusneti ada garis keturunan dengan Pangeran Sambernyawa Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya