SOLOPOS.COM - Puluhan pendeta di Boyolali mengikuti Rakor Pengamanan Natal di Polres Boyolali, Selasa (22/12/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pengamanan natal Boyolali, ada 174 gereja di Boyolali yang akan diamankan selama perayaan Natal.

Solopos.com, BOYOLALI–Polres Boyolali mengerahkan seluruh kekuatan untuk mengamankan perayaan Hari Raya Natal di 174 gereja yang ada di Boyolali.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Petugas tidak hanya mengamankan jalannya ibadah melainkan mengantisipasi tindakan kriminal di lingkungan gereja, salah satunya pencurian kendaraan sepeda bermotor (curanmor).

“Sandal di mesjid saja bisa hilang, jadi antisipasi kami bukan hanya kelancaran umat dalam beribadah tetapi juga tindakan kriminalitas,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, saat ditemui wartawan, seusai Rakor Pengamanan Natal di Polres Boyolali, Selasa (22/12/2015).

Dalam rakor Polres mengundang seluruh pendeta gereja se-Boyolali. Awalnya, Polres mendata hanya ada 92 gereja yang di Boyolali. Namun, Badan Musyawarah Antar Gereja di Boyolali menginformasikan di Boyolali ada 174 gereja. “Kami minta semua terkaver pengamanan dari kepolisian,” kata salah seorang perwakilan Badan Musyawarah Antar Gereja Boyolali, Noh Sapanu.

Kapolres menjelaskan pengamanan akan dilakukan di seluruh gereja baik gereja kecil maupun besar. Salah satu wilayah yang menjadi fokus perhatian adalah Ngemplak.
“Selain karena Ngemplak berbatasan dengan Solo, wilayah itu juga jauh dari markas Polres. Jadi jumlah petugas yang akan mengamankan Natal di Ngemplak tetap akan kami maksimalkan,” kata Kapolres. Mulai Rabu (23/12/2015) petugas mulai berjaga dan mensterilisasi gereja-gereja yang akan digunakan untuk perayaan Natal 2015.

Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Kav) Topri Daeng Balaw, mengatakan Kodim menyiagakan satu peleton pasukan untuk berjaga di Markas Kodim dan satu regu di masing-masing koramil. “Kami akan patroli gabungan bersama tim dari kepolisian,” kata Topri.

Sementara itu, Noh Sapanu, juga meminta kepada Polres Boyolali untuk memfasilitasi pembentukan paguyuban atau forum pemuda lintas agama. Forum ini bisa menjadi wadah untuk mewujudkan kerukunan antarumat beragama serta membantu aparat dalam mengamankan setiap perayaan hari besar agama. Di satu sisi, Noh juga mengapresiasi karena setiap perayaan Natal di Boyolali berlangsung kondusif.

Kapolres menyambut baik wacana pembentukan forum pemuda lintas agama. Dia akan berkomunikasi dengan Pemkab Boyolali dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) untuk membentuk wadah pemuda lintas agama. “Mungkin tahun depan akan kami fasilitasi,” kata Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya