SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Wacana Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), maju dalam pertarungan Pilgub 2010, menuai tanggapan hangat kalangan pengamat politik Kota Bengawan.

Mereka menilai isu tersebut menarik dan layak jual, walau agenda Pilgub masih jauh. Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS), Moh Jamin, menilai wacana itu bisa menjadi test case untuk mengetahui aksesibilitas Jokowi di tingkat Jawa Tengah (Jateng). “Dari perspektif partai isu ini layak jual dan bakal menjadi daya tarik tersendiri. Isu ini juga menjadi test case sampai dimana Jokowi diterima di Jateng,” ujarnya kepada Espos, Senin (23/8).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Jamin menilai Jokowi memiliki cukup potensi untuk maju dan bertarung dengan kandidat lain. Indikatornya kinerja Jokowi selama menjadi walikota Solo yang dinilai berhasil oleh sebagian besar kalangan. Keberhasilan yang juga diakui pemerintah pusat dan DPP PDI Perjuangan itu menjadi modal besar Jokowi. “Jateng butuh tokoh semacam ini. Kepala daerah model Bibit Waluyo yang tidak mengakar di daerah, sudah tidak saatnya lagi. Pemimpin dari daerah pimpin Jateng, bisa lebih optimal membangun,” imbuhnya.

Pernyataan senada disampaikan Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Aidul Fitriciada, yang mendukung Jokowi maju Pilgub. Alasannya, sudah lama Jateng tidak dipimpin kalangan sipil atau non-militer.

Apalagi Jokowi menurutnya memiliki reputasi dan kinerja baik. Bahkan lebih jauh Aidul Fitri menilai belum ada kader PDI Perjuangan di Soloraya yang sekuat Jokowi. Utamanya dalam konteks diterima secara luas, bukan hanya dari basis partai.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya