SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/o-bras.com)
Penganiayaan di Karanganyar kali ini terjadi di kawasan yang terkenal di perbatasan Solo, Perumahan Fajar Indah.
Solopos.com, KARANGANYAR — Pertengkaran rumah tangga yang membuat warga Perumahan Fajar Indah, Baturan, Colomadu, Karanganyar, Joko Agung Nugroho, 54, tega membacok istrinya sendiri, Winingsih, 53, memiliki latar belakang panjang.
Sebelum penganiayaan menggunakan pisau dapur, Sabtu (30/5/2015) siang, keduanya sudah sering terlibat pertengkaran. Winingsih menuding suaminya lama tak memberi nafkah dan memiliki hubungan dengan wanita lain.
Sebelum peristiwa berdarah itu, Winingsih sempat menanyakan penghasilan suaminya sebagai sopir taksi. Winingsih mengaku sudah tidak diberi nafkah selama empat bulan lamanya. Beruntung, katanya, ia masih memiliki harta peninggalan suami pertamanya yang sudah meninggal dunia.
Ia mengaku kesal lantaran mendapati pesan di handphone suaminya yang berasal dari wanita lain. “Saya bilang, ‘Kamu sudah jatuh talak karena tidak memberi nafkah kepada saya’,” ungkapnya.
Salah satu warga yang tinggal di dekat rumah kontrakan Winingsih, Ahmadi, 76, mengungkapkan saat kejadian ia sedang berada di masjid yang jaraknya hanya sekitar 10 meter dari rumah Winingsih. Ahmadi mendengar ada suara orang minta tolong. Ketika ia keluar masjid, ia melihat sudah banyak warga berada di depan rumah Winingsih.
Sekitar 15 menit kemudian, polisi datang dan membawa Joko dengan mobil polisi. “Mereka [Joko dan keluarga] bukan warga asli sini. Mereka ngontrak,” ujarnya.
Salah satu teman dekat korban, Sri Wahyuni, 40, mengungkapkan Winingsih dan suaminya selama ini sering bertengkar. Selama ini Winingsih sering bercerita kepadanya jika suaminya sudah lama tidak memberi nafkah.