Soloraya
Senin, 15 Desember 2014 - 22:58 WIB

PENGANIAYAAN KLATEN : Ortu Korban Tewas dengan Ortu 7 Pelaku Berteman Akrab

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja menurunkan tenda di depan rumah Romdini, 62, warga Dukuh Gatakrejo, Desa Drono, Ngawen, ayah Choirul Huda, 35, yang tewas setelah dikeroyok tujuh orang yang merupakan tetangganya sendiri, Minggu (14/12/2014) malam. (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN—Choirul Huda, 35, warga Ngawen Klaten, tewas setelah dikeroyok 7 orang tetangganya. (Warga Ngawen Tewas Dikeroyok)

Choirul Huda, korban tewas akibat dikeroyok 7 orang (JIBI/Solopos/Istimewa)

Advertisement

Perasaan tak percaya masih menyelimuti Romdoni, 62, ayah Choirul Huda. Romdoni tetap belum bisa percaya anak semata wayangnya tersebut tewas akibat dikeroyok tujuh orang yang tak lain adalah tetangga. (Korban Tewas Dikeroyok Saat Mabuk)

Setelah peristiwa tragis pada Minggu (14/12/2014) malam tersebut, perasaan Romdoni kian tak karuan setelah tahu dia dan orang tua pengeroyok anaknya ternyata berteman akrab.

Kepada sejumlah perangkat desa yang datang ke rumahnya, Senin (15/12), Romdoni mengaku tak mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya Choirul.

Advertisement

Dia menjelaskan saat penganiayaan terjadi, dia baru saja pulang dari masjid. “Saya dikabari Pak RT,” kata dia.

Romdoni menuturkan dirinya lantas mendatangi lokasi kejadian untuk mengetahui kondisi anaknya.

Dia mengaku serasa tersambar geledek di siang bolong ketika melihat anaknya sudah dalam kondisi sekarat tergeletak di tanah dan berlumuran darah.

Advertisement

“Tidak ada yang menolong. Langsung saya angkat bersama Pak RT untuk dibawa ke rumah sakit,” tutur pensiunan PNS itu.

Sesampainya di RSI Klaten, korban lantas mendapatkan perawatan. Namun, upaya yang dilakukan tak bisa menolong nyawa Choirul.

“Setelah dirawat di ruang gawat darurat kemudian dibawa ke ruang radiologi dan ke ICU, dia masih bisa bernapas. Tetapi, tidak bisa diselamatkan. Di rumah sakit itu saya sampai minum air keran hingga lima kali,” kata dia mengungkapkan kegelisahan hatinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif