Soloraya
Rabu, 28 Oktober 2015 - 19:40 WIB

PENGANIAYAAN SOLO : Inilah Motif Menantu Bacok Mertua Sendiri di Stabelan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok/Solopos)

Penganiayaan Solo, motif pembacokan itu karena mertua dianggap turut campur dalam permasalahan menantu.

Solopos.com, SOLO--Motif peristiwa pembacokan mertua oleh menantunya sendiri di kawasan Jl. Lumban Tobing, Stabelan, Banjarsari, Sabtu (24/10/2015), mulai terkuak. Pelaku Supono Tri Asmoko, 38, mengaku nekat membacok Suratno, 48, warga RT 003/RW 002 Kelurahan Banyuanyar, lantaran mertuanya tersebut dianggap sebagai biang dari konflik rumah tangga pelaku.

Advertisement

“Menantu ini akan diceraikan istri dan mertua mendukung. Bahkan, mertua ini dianggap menyulut retaknya rumah tangga pelaku,” kata Kompol Saprodin, Kapolsek Banjarsari, saat ditemui Solopos.com di Banjarsari, Rabu (28/10/2015).

Menurut Saprodin, Supono Tri Asmoko, 38, sakit hati saat melihat keretakan rumah tangga ada campur tangan mertua sendiri. Bahkan, pelaku mendengar isu bahwa istrinya akan dinikahkan lagi dengan lelaki lain. Sebagai bentuk pelampiasan kekesalan, pelaku akhirnya membacok mertuanya sendiri dengan parang.

“Beruntung saat kejadian, pelaku ini berhasil diamankan massa dan ada anggota saya [polisi] yang bertugas di lokasi kejadian,” papar dia.

Advertisement

Atas insiden tersebut, korban mengalami luka serius di kepala. Bahkan, daun telinga serta salah satu jari tangan korban nyaris putus terkena sabetan parang.

“Korban masih dirawat di RS Dr.Oen. Kondisinya perlahan membaik,” paparnya.

Saat ini, pelaku sudah ditangkap dan diamankan di Mapolsek Banjarsari. Saprodin memastikan pelaku diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Advertisement

Pelaku bakal dijerat Pasal 354 Ayat 2 KUHP tentang Penganiayan Berat dengan hukuman maksimal delapan tahun penjara.

Sebelumnya, insiden penganiayaan menimpa seorang juru parkir (jukir) di kawasan Jl. Lumban Tobing, Stabelan, Banjarsari. Kejadian bermula ketika korban tengah beraktivitas seperti biasa sebagai tukang parkir, sekitar pukul 12.30 siang.

Tanpa dinyana, sang menantu datang dari arah belakang langsung mengayunkan parang ke kepala korban. Kejadian itu langsung memicu keributan di lokasi kejadian di kawasan Jl. Lumban Tobing atau tepatnya di depan Toko Plastik BP. Sejumlah warga mencoba menghentikan aksi brutal ST. Korban sebenarnya  sempat menangkis serangan pelaku dengan tangan kosong. Namun, karena pelaku membawa senjata tajam, luka di sejumlah kepala korban dan tangan tak terelakkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif