SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Ahmad Ghuzi, 42, menjadi korban penganiayaan sekelompok pemuda di dekat rumahnya di Jl. Sungai Negara, Yosodipuran RT 006/RW 002, Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Solo, Minggu (1/9/2013) dini hari.

Rumahnya pun tak luput dari amuk para pemuda yang diduga terpengaruh minuman keras (miras) itu. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu, peristiwa terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Hingga berita ini ditulis belum diketahui motif penganiayaan dan perusakan tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Aparat masih memburu para pelaku. Menurut sejumlah saksi, para pelaku masih muda dan mengenakan kaus oblong hitam. Kaus hitam itu disebut saksi menyerupai seragam panitia sebuah acara kepemudaan. Korban dianiaya di dua kali lokasi berbeda sekitar rumahnya.

Selain menganiaya, para pelaku merusak motor korban, sejumlah pot bunga di rumah korban, dan memecahkan tiga jendela kaca rumahnya.

Tak sekadar itu, para pelaku juga memecahkan kaca jendela rumah milik tetangga korban. Pantauan Solopos.com di rumah korban, Minggu pagi, kaca hitam di tiga jendela bagian depan rumah pecah. Pecahan kaca tampak berserakan di depan rumah.

Halaman rumah kotor karena dipenuhi tanah yang berasal dari pot bunga yang dipecah para pelaku. Puluhan warga berkumpul di depan rumah korban. Mereka terdengar memperbincangkan kejadian yang dialami korban.

Ahmad saat ditemui Solopos.com di kamarnya menceritakan, penganiayaan itu bermula ketika ia memboncengkan kembarannya, Muhammad Ghuzi, 42, di Jl. Sungai Negara dari timur menuju rumahnya.

Kala itu ada pengendara motor lain di depan mereka. Sekitar 150 meter sebelum sampai di rumah sekelompok pemuda berkumpul di tengah jalan.

Pentas Seni HUT

Para pemuda itu dikatakan Ahmad seperti seusai membereskan panggung hiburan, karena sebelumnya di lokasi itu ada kegiatan pentas seni memperingati HUT ke-68 RI.

“Gerombolan pemuda itu mempersilakan pengendara di depan saya lewat. Giliran kami mau lewat para pemuda itu mencegat. Tiba-tiba ada seseorang datang membawa bongkahan cor-coran [beton semen] dan langsung memukul kepala saya. Pemuda lain pun langsung memukuli saya. Anehnya hanya saya yang dipukuli. Aksi mereka berhenti ketika ada polisi datang dengan mengacungkan pistol. Saya sempat mendengar ada suara tembakan sekali. Lalu para pelaku kabur,” urai Ahmad didampingi keluarganya.

Ahmad dan kembarannya pun lantas bergegas melanjutkan perjalan pulang. Namun, mereka memilih melewati rumah karena khawatir dibuntuti para pelaku.

Ahmad takut para pelaku mengetahui letak rumahnya dan kembali berulah. Benar saja, ada pelaku yang membuntutinya. Bahkan, beberapa pelaku lain sudah mencegat keduanya di ujung jalan.

Ahmad kembali dianiaya di lokasi tersebut. Sejumlah pemuda juga merusak rumah korban. Korban langsung dilarikan warga ke RSUI Kustati, Solo, karena mengalami luka sobek di kepala, memar di muka dan retak tangan kanan.

“Saya enggak tahu kenapa saya dipukuli. Kami saat itu tidak berkata atau melakukan apa pun. Saat dicegat, saya mencium bau miras [minuman keras] cukup menyengat,” imbuh Ahmad.

Terpisah, Kapolsek Pasar Kliwon, saat dimintai konfirmasi Solopos.com, mengaku langsung menerjunkan anggota untuk mengejar para pelaku setelah mendapat laporan. Hingga kini petugas di lapangan masih memburu mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya