Soloraya
Senin, 4 Mei 2015 - 23:15 WIB

PENGANIAYAAN SRAGEN : Pinjamkan Uang Rp6 Juta, Warga Tanon Malah Dikeroyok

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Dok)

Aksi pengeroyokan terjadi di jalan Suwatu-Pengkol, Dukuh Ngijo, Suwatu, Tanon Sragen. Warga Tanon, Sulistyanto,27, menjadi korbannya.

Solopos.com, SRAGEN—Warga RT 021, Dukuh Kranggan, Desa Pengkol, Kecamatan Tanon, Sulistyanto, 27, dikeroyok dua orang di jalan Suwatu-Pengkol, Dukuh Ngijo, Desa Suwatu, Kecamatan Tanon, Minggu (3/5/2015) sekitar pukul 23.00 WIB.

Advertisement

Pengeroyok adalah orang yang dua bulan lalu dipinjami uang Rp6 juta. Berdasarkan informasi yang dihimpun solopos.com, Senin (4/5/2015), pelaku bernama Agung dan temannya meminjam uang kepada Sulistyanto senilai Rp6 juta.

Dua pria asal Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar itu berjanji akan melunasi utang dua bulan setelah waktu peminjaman. Bulan ini merupakan jatuh tempo penulasan utang.

Kepada korban, pelaku berjanji melunasi utang tersebut dengan mentransfer uang ke rekening korban. Untuk memastikan iktikad baik itu, pelaku bertamu ke rumah korban dan mengajaknya ke ATM BRI Unit Suwatu, Minggu malam. Mereka mengendarai sepeda motor pelaku.

Advertisement

Namun, saat korban mengecek saldo di ATM-nya ternyata uang transferan belum masuk ke rekening korban. Tak lama kemudian, pelaku mengajak korban pulang ke rumahnya.

Sesampainya di jalan Suwatu-Pengkol, pelaku yang membonceng korban langsung menghantam kepala korban menggunakan martil. Saat itu suasana sepi. Sekeliling lokasi adalah areal persawahan. Setelah pelaku melancarkan aksinya, teman pelaku yang telah membuntuti sepeda motornya ikut memukuli korban. Tubuh korban pun bercucuran darah.

Kedua pelaku meninggalkan korban di tempat tersebut. Dua pelaku langsung kabur. Kapolsek Tanon, AKP Riwanto, mengatakan polisi berupaya menemukan dua pelaku yang kini berstatus buron. Pencarian pelaku difokuskan di Tawangmangu.

Advertisement

Riwanto menduga pelaku telah merencanakan pengeroyokan tersebut. “Jadi saat pelaku menjemput korban di rumahnya, teman pelaku sudah membuntuti. Dan saat itu, korban juga diminta untuk menyetir kendaraan dan pelaku berada di belakang,” katanya saat dihubungi

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif