SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok/Solopos)

Penganiayaan Sukoharjo, siswa MTS dilaporkan ke polisi.

Solopos.com, SUKOHARJO – Kasus kenakalan remaja yang melibatkan siswa sekolah kembali terjadi di wilayah Sukoharjo. Kali ini, seorang siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Sukoharjo, FHR, harus berurusan dengan polisi lantaran diduga menganiaya teman sekelasnya, ANG.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (7/1/2016), FHR diketahui menendang ANG saat proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam ruang kelas pada Selasa (5/1).

Kala itu, mereka tengah mengikuti proses KBM mata pelajaran (mapel) Bahasa Jawa. Saat guru menulis di papan tulis, FHR berpindah bangku dan mendekati ANG. Dia memanggil ANG agar duduk di sebelah bangkunya. Tak dinyana, FHR langsung menendang ANG.

Sore harinya, orangtua ANG, Suryani, mengetahui anaknya ditendang oleh teman sekelasnya. Lantaran tak terima, ia langsung melaporkan FHR atas dugaan kasus penganiayaan terhadap anak ke Polres Sukoharjo.

Kebetulan, Suryani juga berprofesi sebagai polisi yang bertugas di Polres Karanganyar. “Saya tahu kejadian itu dari kakak kandung ANG. Malam itu juga saya langsung melaporkan FHR ke Polres Sukoharjo,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis.

Menurut dia, FHR juga kerap memalak anaknya saat berada di sekolah. Hal itu terjadi karena ANG dianggap menantang FHR. Lantaran tak terima FHR meminta uang senilai Rp50.000. Apabila tak diberi maka ANG diancam akan dipukul.

Setelah kejadian, Suryani langsung memeriksakan anaknya ke dokter lantaran tidak enak badan. “Anak saya juga sempat dicekik oleh FHR. Memang tidak keras cekikannya namun tetap saja itu penganiayaan,” papar dia.

Dia bersikukuh menyelesaikan permasalahan itu ke jalur hukum. Menurut Suryani, kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak termasuk sekolah. Terlebih, kerap terjadi kasus kekerasan anak di Indonesia akhir-akhir ini. “Anak saya itu sangat pendiam. Dia tak pernah bercerita jika mempunyai masalah dengan teman di sekolah. Saya berharap kasus ini [penganiayaan terhadap anak] menjadi pembelajaran baik pihak sekolah maupun orangtua dalam mengawasi anak,” terang dia.

Cinta Monyet

Ditemui terpisah, Kepala MTsN Sukoharjo, Muchtar Hayuni, mengatakan sebenarnya kasus perkelahian antara FHR dengan ANG hanya masalah sepele yang berawal dari cinta monyet.

Menurut dia, FHR emosi setelah membaca buku harian milik seorang siswi yang juga teman sekelasnya. Kebetulan, siswi itu sangat akrab dengan ANG.

Setelah kejadian, ia telah memanggil FHR dan ANG untuk didamaikan sehingga permasalahan itu selesai. “Kami juga telah memanggil orangtua/wali murid kedua siswa itu. Kasus ini hanya kenakalan remaja biasa jadi semestinya dirampungkan secara kekeluargaan, bukan malah dibawa ke jalur hukum. Terlebih mereka akan menghadapi Ujian Nasional (UN) pada awal Mei mendatang,” papar dia.

Hal senada diungkapan guru bimbingan dan konseling MTsN Sukoharjo, Setyaretno. Menurut dia, penyelesaikan kasus itu diprioritaskan secara kekeluargaan dengan mempertemukan kedua orangtua siswa yang difasilitasi sekolah.

FHR dan ANG merupakan siswa yang mempunyai kemampuan akademis tinggi. Mereka merupakan siswa program khusus MTsN Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya