SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (Ilustrasi/komhukam.com)

Penganiayaan Sukoharjo dengan korban anggota TNI AU diduga dilakukan anggota TNI AD.

Solopos.com, SUKOHARJO — Polres Sukoharjo menyerahkan penanganan kasus pengeroyokan dengan korban empat anggota TNI Angkatan Udara (AU) kepada Satpom Lanud Adi Soemarmo dan Denpom IV/4 Surakarta. Penyerahan kasus itu lantaran diduga pelaku merupakan anggota TNI Angkatan Darat (AD).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, saat dihubungi Solopos.com, Senin (1/6/2015), menyampaikan pihaknya sempat menangani kasus tersebut sebelum mengetahui korban merupakan anggota TNI AU. Berdasarkan pemeriksaan saksi dan bukti rekaman kamera CCTV di lokasi kejadian, muncul dugaan bahwa pelaku merupakan anggota TNI AD.

Oleh karena itu, Andy menyerahkan penanganan kasus selain kepada Satpom TNI AU dan Denpom. Turut diserahkan pula barang bukti berupa rekaman kamera CCTV. “Barang bukti kami serahkan baik ke Satpom TNI AU maupun Denpom. Memang ada dugaan pelakunya anggota TNI AD. Soal korban dan pelaku anggota satuan mana, saya enggak tahu,” papar Andy.

Kamera CCTV yang terpasang di Karaoke Bima, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, itu merekam beberapa adegan saat peristiwa terjadi di dalam ruang maupun di tempat parkir. Namun, yang jelas terekam hanya kejadian pengeroyokan di tempat parkir. Menurut Andy pelaku lebih dari 10 orang. Mereka berpakaian sipil dan mengenakan topi. Tidak diketahui secara pasti motif pengeroyokan tersebut.

Berdasar keterangan saksi, peristiwa bermula dari permasalahan di dalam ruang karaoke lalu berlanjut pada adu mulut di luar ruang. Puncaknya terjadi pengeroyokan di area parkir. Keempat korban mengalami luka lebam parah di muka. Sesaat setelah kejadian mereka dilarikan ke RS dr. Oen Solo Baru. Atas pertimbangan tertentu para korban dirujuk ke RSUD dr. Moewardi, Jebres, Solo.

Sementara itu, Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol (Inf) Riyanto, menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Menurut dia, peristiwa itu tidak mencerminkan perilaku anggota TNI sejati. Seharusnya anggota TNI dapat menjaga kondusivitas keamanan wilayah. “Bukan malah mengganggu kondusivitas,” kata Riyanto.

Dia mengaku sempat menyaksikan rekaman CCTV yang merekam peristiwa tersebut. Menurut dia adegan yang terekam tidak jelas karena lokasi kejadian saat itu gelap.

Diberitakan sebelumnya, empat anggota TNI AU dikeroyok puluhan orang tak dikenal di area parkir Karaoke Bima, Solo Baru, Minggu (31/5/2015) pukul 03.00 WIB. Informasi yang dihimpun Espos, para korban adalah Letda WJ asal Jakarta, Pelda TG asal Madiun, Serma ZK dari Ciracas, Jawa Barat, dan Sertu AN dari Magelang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya