Solopos.com, SRAGEN – Kepolisian Hongkong mulai melakukan investigasi atas kasus dugaan penganiayaan kepada tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Ngawi, Jawa Timur, Erwiana Sulistyaningsih, oleh majikannya di Hong Kong.
Investigasi yang dilakukan di RSI Amal Sehat, tempat Erwiana dirawat, Selasa (21/1/2014), dimaksudkan untuk meminta keterangan Erwiana atas kasus tersebut.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Setidaknya, pemeriksaan pada Selasa dilakukan hampir lima jam. Petugas dari kepolisian Hong Kong mendatangi RSI Amal Sehat sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka langsung melakukan pemeriksaan kepada Erwiana hingga pukul 12.00 WIB. Setelah itu, petugas kepolisian Hong Kong kembali melanjutkan pemeriksaan selama dua jam.
Salah satu Konsulat KJRI Hongkong, Agus Cahyono Rasyid, menjelaskan dalam investigasi tersebut tim dari kepolisian Hong Kong membutuhkan dokumen medical report serta keterangan langsung Erwiana.
Disampaikannya, pernyataan Erwiana sangat penting bagi Kepolisian Hongkong untuk melanjutkan kasus tersebut ke persidangan.
“Tim juga meminta keterangan saksi yang melihat kondisi fisik Erwiana terutama saat berangkat dari Hongkong dan tiba di Bandara Juanda,” urainya kepada wartawan di Mapolres Sragen, Selasa (21/1) malam.
Sementara, Chief Inspector Chung Ci-Ming menegaskan kedatangan mereka untuk menyelesaikan tugas menyelesaian penyelidikan atas kasus penganiayaan yang dialami Erwiana.
Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, dalam kesempatan yang sama menyampaikan pihaknya hanya membantu menjamin keselamatan Erwiana.
“Untuk proses hukum yang dialami Erwiana merupakan kewenangan Kepolisian Hongkong,” terangnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
