Solopos.com, SOLO -- Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Solo memeriksa tiga personel satuan pengamanan atau satpam Museum Keris terkait dugaan penganiayaan tukang becak.
Peristiwa yang terjadi pada Jumat (17/4/2020) pukul 15.30 WIB lalu menjadi viral di media sosial. Tiga petugas satpam yang diduga menganiaya tukang becak itu berinisial S,Y, dan F.
Kasus Positif Covid-19 Terbanyak di Soloraya, Sukoharjo Kumpulkan Data Pendukung PSBB
Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai melalui Kasatreskrim AKP Purbo Adjar Waskito, mengungkapkan hal tersebut saat diwawancarai wartawan, Senin (20/4/2020).
Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai melalui Kasatreskrim AKP Purbo Adjar Waskito, mengungkapkan hal tersebut saat diwawancarai wartawan, Senin (20/4/2020).
“Mereka cukup kooperatif sejauh ini. Setelah kami mengetahui identitas ketiga orang ini, mereka kami datangi ke rumah masing-masing dan bersedia kami ajak ke Mapolresta. Sampai saat ini masih kami mintai keterangan,” tutur dia.
Rapid Test Covid-19 Sidoharjo Sragen: 3 Orang Positif, 2 Di Antaranya Klaster Gowa
Diduga korban yang merupakan warga Telukan, Grogol, Sukoharjo, tidak meminta izin terlebih dulu kepada petugas keamanan kompleks museum. Ketika ditegur, korban diduga tak menghiraukan sehingga menyulut emosi S,Y dan F.
Satu PDP Covid-19 Asal Jebres Solo Meninggal Dunia, Total Jadi 15
Sejurus kemudian korban diinterogasi lantaran dituding hendak mencuri. Sayang aksi itu diwarnai tindak kekerasan fisik terhadap korban. “Saat dipanggil korban tidak menggubris sehingga dikira akan mencuri,” kata Purbo.
Lebih jauh, dia berharap penganiayaan seperti yang terjadi pada tukang becak di sekitar Museum Keris Solo itu tidak terulang. Dia pun mengajak masyarakat Kota Bengawan tidak main hakim sendiri bila ada indikasi tindak kriminalitas.
Bangun Tidur, Perempuan Nguntoronadi Wonogiri Dapati Ibunya Gantung Diri di Dapur
Kewaspadaan masyarakat perlu untuk membantu pengamanan wilayah. Tapi warga tidak boleh main hakim sediri. Yang tak kalah penting, menurut Purbo, masyarakat jangan menyebarkan berita bohong.
Sebelum disebarkan, lebih baik masyarakat mengecek kebenaran informasi tersebut. Dengan begitu berita yang beredar memang sudah valid.