SOLOPOS.COM - Ilustrasi anggaran (freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Tata kelola Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) Desa Ketos, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, tahun 2023, bermasalah dan ada yang tidak terserap karena pengawasan internal dan eksternal yang lemah.

Hal itu bisa memicu munculnya penyelewengan anggaran. Pendapat tersebut disampaikan Tenaga Ahli Pendamping Desa Wonogiri, Hadir, ketika diminta tanggapan Solopos.com ihwal permasalahan di Desa Ketos yang hingga kini belum terselesaikan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hadir mengatakan ada beberapa program kerja Pemerintah Desa (Pemdes) Ketos tahun 2023 yang belum terlaksana sampai tahun anggaran berakhir. Hal itu sebenarnya menyalahi aturan sebab anggaran tahun 2023 harus terserap pada tahun itu juga.

Dia menjelaskan ketika ada anggaran itu tidak terserap pada tahun anggaran berjalan, berarti ada masalah tata kelola keuangan di Pemerintah Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri. Meski belum bisa memastikan, Hadir menyebut ada potensi penyelewengan penggunaan APB di desa itu.

Kondisi itu bahkan mengakibatkan internal Pemerintah Desa Ketos tidak dalam suasana kerja yang kondusif. Koordinasi antara kepala desa dan perangkat desa tidak berjalan baik.

Hadir menyebutkan salah satu penyebab penyelewengan anggaran desa karena pengawasan dari internal maupun eksternal terhadap jalannya pemerintahan desa masih lemah. Dia menyebut koordinasi internal untuk mengevaluasi program kerja seharusnya dilakukan secara berkala.

Evaluasi internal itu bisa dilakukan setiap pekan atau minimal setiap bulan sekali. Selain itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga harus aktif mengawasi pemerintah desa.

“Pola koordinasi kepala desa [Ketos] ini yang kurang baik. Di sisi lain, kami melihat kontrol, pengawasan dari BPD, kemudian internal pemerintah, serta masyarakat setempat masih lemah,” kata Hadir saat ditemui Solopos.com di Sekretariat Pendamping Desa Wonogiri, Jumat (26/1/2024).

Dia melanjutkan evaluasi kinerja pemerintah desa oleh pemerintah kecamatan juga perlu dilakukan. Hadir menyampaikan beberapa kecamatan di Wonogiri yang menerapkan evaluasi berkala terhadap pemerintah desa nyatanya minim potensi pelanggaran dalam pengelolaan anggaran.

Masalah Pola Koordinasi

Evaluasi itu dilakukan untuk pendampingan sekaligus kontrol bagi pemerintah desa dalam menjalankan program kerja mereka. ”Beberapa kecamatan yang menerapkan pola itu, desa-desanya relatif aman,” ungkap dia.

Hadir menyatakan pendamping desa sudah berupaya mendampingi pemerintah desa secara optimal. Hanya, memang pola koordinasi dengan Kepala Desa Ketos, Sukatno, tidak berjalan baik. Di sisi lain, pendamping desa tidak memiliki kewenangan untuk mengawasi secara langsung ke pemerintah desa.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan saat ini Pemkab Wonogiri tengah menginventarisasi semua masalah di internal Pemdes Ketos yang membuat para perangkat desa tidak nyaman.

Masalah itu antara lain beberapa program kerja Pemdes Ketos pada tahun 2023 tidak terlaksana sehingga terdapat selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran (silpa) senilai Rp218 juta.

Saat ini program kerja yang sempat tidak terlaksana itu akhirnya sudah selesai direalisasikan pada Januari 2024 ini. Realisasi program itu menggunakan uang pribadi kepala desa sebab anggaran tahun 2023 sudah tidak bisa digunakan. Ada pun silpa yang ada akan kembali ke APB Desa.

“Program-program sudah terlaksana semua. Maka kami minta camat untuk identifikasi dan inventarisasi masalah itu apakah sudah sesuai dengan laporan,” kata Joko Sutopo.

Dia melanjutkan pada akhir Januari akan ada mediasi antara perangkat desa dan kepala desa. Selain itu Pemkab Wonogiri bakal mengevaluasi realisasi program kerja Pemdes Ketos tahun anggaran 2023.

Pria yang akrab disapa Jekek itu menyebut tidak akan menonaktifkan Kepala Desa Ketos, Sukatno. Pemkab akan mengedepankan asas kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah itu. “Bahasa kerennya restorative justice,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya