Soloraya
Rabu, 8 Juli 2015 - 12:50 WIB

PENGAWASAN PANGAN : Daging Glonggongan dan Daging Ayam Suntik Ditemukan di Pasar Tradisional

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Pengawasan pangan dilakukan tim gabungan Pemkab Klaten dengan menyasar pasar tradisional.

Solopos.com, KLATEN –Tim gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten kembali menemukan daging glondongan dan daging ayam suntik di Pasar Tradisional di Klaten, Selasa (7/7/2015). Selama ini, tim gabungan sudah menegur 15 pedagang daging gelonggongan dan pedagang daging ayam suntik.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun solopos.com, tim gabungan yang terdiri dari Dinas Pertanian (Dispertan), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM), Bagian Perekonomian menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di dua pasar tradisional, yakni Pasar Klaten dan Pasar Wedi. Sidak dimulai pukul 08.00 WIB. Saat di Pasar Klaten, tim gabungan menemukan daging ayam suntik seberat dua kilogram dan daging sapi glonggongan seberat lima kilogram.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam membeli Sembako saat Ramadan dan Lebaran. Soalnya, masih ada daging gelonggongan dan daging ayam suntik yang beredar di pasaran. Ketahui ciri-cirinya dan harga standar sebelum membeli,” kata Kepala UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Dispertan Klaten, Murtopo, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa.

Murtopo menyebutkan ciri-ciri daging segar, seperti teksturnya lentur, kandungan air sedikit, dan berwarna merah hati. Harga daging sapi di pasaran per kilogram berkisar Rp110.000. Sedangkan, harga ayam potong di pasaran berkisar Rp35.000.

Advertisement

“Harga daging glonggongan itu biasanya dijual Rp85.000 per kilogram. Sedangkan, daging ayam suntik senilai Rp25.000. Kami menemukan daging-daging itu di Pasar Kota, Pasar Jatinom, Pasar Daleman, dan Pasar Bayat. Daging gelonggongan dan daging ayam suntik kami sita. Selanjutnya, kami buang,” kata Murtopo didampingi Koordinator RPH Klaten, Agus Sriyana.

Berdasarkan data yang dihimpun solopos.com, tim gabungan juga sempat menemukan sejumlah daging gelonggongan dan daging ayam suntik di Pasar Kota awal Ramadan.

Sebelumnya, Kepala Bidang (kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Klaten, Bambang Budi Susilo, mengatakan harga kebutuhan sembilan bahan pokok (Sembako) mulai merangkak naik dalam satu pekan terakhir. Kenaikan harga paling mencolok terjadi pada daging sapi, yakni dari Rp95.000 menjad Rp110.000 per kilogram.

Advertisement

“Kami turut memantau peredaran Sembako di sejumlah pasra tradisional di Klaten. Bagi warga Klaten kami mengimbau untuk menghindari membeli daging dengan harga di bawah pasaran. Kalau harga daging sapi yang dijual jauh di bawah harga pasaran, daging tersebut sudah hampir pasti gelonggongan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif