KLATEN–Berdasarkan hasil evaluasi, pembagian beras untuk rumah tangga miskin (Raskin) selama 2011 lalu terjadi beberapa penyimpangan. Penyimpangan yang terjadi antaranya proses pembagian serta kualitas beras yang dibagikan.
Guna mengantisipasi penyimpangan tersebut, memasuki bulan kedua distribusi Raskin, Pemkab Klaten akan memperketat pengawasan.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Klaten, Sri Sumanto mengungkapkan pengawasan tidak hanya dilakukan pada kualitas beras yang diawasi saat pembagian, berat Raskin yang diterima oleh rumah tangga sasaran (RTS) pun turut diawasi.
Diterangkannya berdasarkan hasil evaluasi, penyimpangan yang ditemui di antarnaya pembagian Raskin secara merata oleh masyarakat. “Tujuan pembagian secara merata tersebut biasanya agar tidak terjadi kecemburuan,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (8/2/2012).
Pembagian secara merata dengan mengurangi jumlah perolehan RTS dinilai menjadi bagian dari penyimpangan. Hal ini lataran dalam distribusi Raskin sudah ditentukan kuota yang diterima masing-masing RTS.
“Biasanya dalam proses pembagian sering ada kesepakatan dari masyarakat. Hal tersebut sulit untuk ditindak,” tambahnya.
Di sisi lain Sri Sumanto menjamin Raskin yang didistribusikan tahun ini memiliki kualitas baik. Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan bdan urusan logistik (Bulog). “Jika ada Raskin kulaitas jelak, Bulog siap menukarnya dengan kualitas yang baik,” katanya.
Sementara Kepala Gudang Bulog Karangwuni, Ceper, Purwoko menjelaskan pihaknya sudah mulai mendistribusikan Raskin periode Februari sejak Selasa (7/2/2012). Ditambahkannya, kualitas beras yang didistribusikan yakni jenis medium atau standar nasional Indonesia (SNI) 4.
JIBI/SOLOPOS/Taufiq Sidik Prakoso