Soloraya
Kamis, 21 Juli 2022 - 13:26 WIB

Pengelola Desa Wisata Sragen Belajar Mengemas Produk Pariwisata

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga belajar mengemas produk pariwisata di halamam Goa Mangkubumi, Gebang, Masaran, Sragen, Kamis (21/7/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 70 pegiat desa wisata di Desa Gebang, Kecamatan Masaran, Sragen, pada Kamis (21/7/2022), belajar cara mengemas produk pariwisata agar memiliki nilai jual. Desa Gebang sendiri memiliki objek wisata sejarah Goa Mangkubumi yang berada di Dukuh Gebang Kota.

Pelatihan peningkatan kualitas pengelolaan dan jejaring desa wisata Kabupaten Sragen itu difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Sejumlah narasumber dari Jakarta dihadirkan, salah satunya dari Politeknik Sahid Jakarta.

Advertisement

Pegiat desa wisata yang jadi peserta berasal dari unsur pengelola Wisata Sejarah Goa Mangkubumi, pengelola Pasar Kawak Ngasinan, ketua RW, perangkat desa, dan warga sekitar.

Akademisi Politeknik Sahid Jakarta, Kusmayadi, mengatakan pengelola objek wisata Goa Mangkubumi harus menyediakan buku pengunjung. Dari situ pengelola akan memiliki basis data pengunjung. Sehingga ada produk baru, pengelola bisa membagikannya ke pengunjung dengan harapan mereka akan kembali datang.

Advertisement

Akademisi Politeknik Sahid Jakarta, Kusmayadi, mengatakan pengelola objek wisata Goa Mangkubumi harus menyediakan buku pengunjung. Dari situ pengelola akan memiliki basis data pengunjung. Sehingga ada produk baru, pengelola bisa membagikannya ke pengunjung dengan harapan mereka akan kembali datang.

Selain itu perlu ada produk wisata yang membuat wisatawan betah berlama-lama di objek wisata. Bisa dengan membuat kegiatan atau lainnya.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu Ada Kepingan Surga di Desa Soko Sragen

Advertisement

Ketua Pokdarwis Goa Mangkubumi Gebang, Hartono, mengakui upaya untuk mengembangkan wisata yang mereka punya belum bisa maksimal.  Aktivitas yang ada sebatas kegiatan rutin setiap Minggu seperti senam bersama, wahana perahu air, dan hiburan lainnya.

Dia menjelaskan dulu pernah diterapkan tiket masuk tetapi sekarang kembali digratiskan. Pengunjung hanya dibebankan biaya parkir, Rp2.000 untuk yakni sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Baca Juga: Pemdes Ngargotirto Sragen Ingin Sulap Eks Pacuan Kuda Jadi Water Boom

Advertisement

“Sebenarnya potensinya masih luas. Kawasan Goa Mangkubumi ini luasnya sekiyar 1 hektare. Potensi lahan itulah yang dikembangkan secara bertahap,” katanya.

Direktur BUMdes Jaya Mandiri Desa Gebang, Jumali, menambahkan pihaknya akan menambahkan fasilitas yang belum ada di Goa Mangkubumi, seperti toilet. Akan dibangun juga kolam renang dan gazebo di sepanjang sungai yang berada di satu kawasan objek wisata. Penambahan fasilitas itu diharapkan menambah daya tarik.

“Semua itu terbentur dengan dana karena selama ini masih swadaya. Hari ini menghadirkan anggota DPR, Bu Agustina Wilujeng dan anggota DPRD Sragen agar bisa membantu,” tukasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif